THE ASIAN POST, JAKARTA ― Praktisi hukum tata negara Refly Harun mengatakan, seorang penguasa sering gagal memimpin karena hanya mendengar pemujinya.
Sementara, apa yang disampaikan para pengkritik sering diabaikan, meski sesungguhnya itu adalah obat buat penguasa.
“Mengapa penguasa sering gagal memimpin? Krn dia hanya mau mendengar pemujinya ktimbng pengkritiknya. Pdhl pujian bisa jadi racun dan kritik justru obat. Jadi dengarkanlah lebih banyak kritik ketimbang pujian,” kata Refly melalui akun twitter resminya, @ReflyHZ, seperti dilihat asianpost.id.
Refly juga menyinggung upaya pelemahan KPK yang sekarang tengah diprotes banyak kalangan. Menurutnya, masyarakat harus fokus pada saja pada pelemahan KPK melalui RUU KPK,
“Jangan hiraukan isu pinggirannya. Keseringan lari kemana-mana untuk mengaburkan substansi,” katanya.
Ia juga menyayangkan ada pihak yang sengaja membenturkan mereka yang memprotes pelemahan KPK melalui RUU KPK dengan pendukung Presiden Jokowi.
Padahal, menurutnya, korupsi masalah Indonesia. Pelemahan KPK adalah lonceng kematian bagi pemberantasan korupsi.
“Please, move on dr pilpres. Faktanya semua parpol dukung RUU KPK,” duitnya lagi.
Refly juga mempertanyakan sikap kepada yang saat ini sedang berkuasa soal korupsi.
“Apakah mereka yang berkuasa tidak punya kegemasan, kegeraman, bahkan kemarahan untuk melihat negeri ini bebas korupsi?” katanya. []