Jakarta— PT Astra Sedaya Finance (ASDF) menargetkan dapat meraup laba hingga Rp1,7 triliun, atau naik 13% secara tahunan (year on year/yoy) di sepanjang tahun ini.
Tan Chian Hok, Direktur Marketing & Sales Astra Sedaya Finance menjelaskan, proyeksi tersebut didasarkan pada keyakinan perusahaan melihat semakin meningkatnya mobilitas dan minat konsumen untuk memiliki kendaraan usai menghadapi pandemi.
“Pertumbuhan profit cukup baik di 2021 ke 2022. Dan kalau kita lihat pertumbuhan 2022 ke semester I/2023 ini memang masih on the track. Kami perkirakan profit akan bertumbuh 10-15% di 2023. Jadi kalau Rp1,5 tahun [tahun 2022] maka kami perkirakan di tahun ini maksimal tutup di Rp1,65 sampai Rp1,7 triliun,” ujarnya kepada Asian Post, Kamis (27/7/2023).
Sementara, per semester I/2023 ini, Tan Chian Hok mengaku, pihaknya sudah berhasil mengantongi laba sekitar Rp900 miliar didukung dengan meningkatnya pembiyaan mobil baru dan bekas.
“Dalam perhitungan kami kurang lebih pencapaian 50% dari target. Jadi ya sekitar Rp800-900 miliar kita sudah bisa tercapai di semester I/2023. Masih belum tutup [total profit tahunan], tapi secara total net profitnya akan sekitar segitu,” sambugnya.
Usai mencetak kinerja apik di tahun lalu, ASDF masih akan tetap fokus mempertahankan pembiayaan roda empat, yakni mobil baru dan bekas. Porsi pembiayaan di segmen roda empat ini masih cukup besar, yaitu 80% dari seluruh portofolio, sedangkan 20% sisanya ialah pembiayaan multiguna.
“Portofolio pertumbuhan multiguna juga menunjukkan hal yang sangat baik di Astra Sedaya Finance, kita tumbuh terus. Fasilitas dana masih kepada pembiayaan mobil yang biasanya para customer yang sudah kredit di tempat kita, kemudian mereka butuh dana tambahan, mereka menjaminkan kembali BPKB mobilnya. Ada juga pembiayaan umrah,” pungkasnya. (*) RAL