Bandung – Infobank Media Group mengadakan acara penghargaan “The Most Outstanding Woman 2025” di Mason Pine Hotel Padalarang, Bandung, Jumat, 4 Juli 2025.
Acara apresiasi kepada eksekutif wanita dari industri keuangan, perbankan, BUMN, dan sektor lainnya itu ditujukan untuk 98 eksekutif wanita terpilih karena telah memberikan kontribusi positif bagi sektor dan industri tempatnya berkarier.
The Most Outstanding Woman 2025 yang telah masuk tahun penyelenggaraan keenam itu juga adalah bagian dari rangkaian acara literasi dan edukasi, dimana Infobank Media Group dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, didukung Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menggelar kegiatan literasi dan edukasi keuangan kepada 400 wanita pelaku usaha ultramikro di Gedung Serbaguna Balaikota, Bandung, Jumat (4/7) pagi.
Di samping itu, sebelum acara The Most Outstanding Woman 2025 dimulai, diadakan pula Womenomics Talkshow dengan tema “The Secret To Economy Growth In Uncertainty” yang dipandu oleh CEO Alto Network, Gretel Griselda.
Pada sesi Womenomics tersebut, salah satu peraih penghargaan The Most Outstanding Woman 2025, yakni Sylvia Lazuarni selaku Direktur PT Home Credit Indonesia (Home Credit) menyampaikan bahwa wanita adalah gender yang telah terbukti tangguh dalam menghadapi krisis.
“Biasanya saat krisis, yang bisa bangun duluan atau membangkitkan semangat, bukan cuma ke sesama perempuan, tapi juga untuk para pria itu biasanya adalah wanita,” sebut Sylvia.
Ia pun meyakini jika sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang banyak didominasi wanita bisa berjalan di seluruh wilayah Indonesia dengan baik, dapat membangkitkan perekonomian nasional.
Sylvia lebih lanjut membeberkan jika pihaknya di Home Credit, yang tergabung dalam naungan MUFG Group, terus gencar melakukan edukasi keuangan terhadap masyarakat, termasuk wanita, agar dapat menjadi lebih cerdas dalam pengelolaan keuangan.
“Kami di Home Credit Indonesia memiliki program yang dinamakan ‘DoIT Cerdas’. Jadi, DoIT Cerdas ini bagaimana caranya kita bisa melakukan proses edukasi, coaching, mentoring, dan pembelajaran terkait pengelolaan keuangan dan entrepreneurship di era digital,” jelas Sylvia.
Bersama MUFG Group, pihaknya turut mengadakan program literasi keuangan yang ditujukan untuk anak-anak Sekolah Menengah Atas (SMA). Melalui program literasi keuangan bagi murid SMA ini, pihaknya memilih murid-murid terbaik untuk mengikuti program inkubasi dan kompetisi entrepreneurship.
Yang mana, mereka yang keluar sebagai pemenang kompetisi itu, akan mendapatkan pembiayaan dan dukungan lainnya dari grup MUFG.
“Dan kita juga melakukan proses mentorship. Jadi, pemimpin-pemimpin dari grup MUFG melakukan one on one mentorship untuk mengajarkan tentang kecakapan finansial, bagaimana membuat bisnis, membuat proposal, menghitung return on investment, dan lainnya,” terang Sylvia.
Ia berharap program-program tersebut tidak sekadar meningkatkan tingkat inklusi dan literasi keuangan pada generasi muda, tetapi juga membangkitkan semangat entrepreneurship di generasi muda, khususnya wanita.
“Bahwa untuk berhasil di Indonesia, opportunity-nya tidak hanya untuk menjadi pegawai. Tetapi bagaimana caranya kita bisa membuka usaha yang lalu memberikan lapangan pekerjaan yang lebih banyak bagi rakyat Indonesia,” tukas Sylvia. SW