Jakarta – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), R.AY Putri Kuswisnu Wardani mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Cambodia, hari ini, Senin, 8 Januari 2024. Dalam pidatonya di Universitas Cambodia, ia yang juga adalah Chief Executive Officer (CEO) PT Mustika Ratu Tbk menekankan pentingnya kepemimpinan dalam kemajuan suatu entitas.
Putri mengatakan jika cara pandangnya terhadap aspek kepemimpinan tak bisa dilepaskan dari pengalaman panjangnya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dan CEO di salah satu perusahaan komestik ternama nasional tersebut. Menurutnya, leadership atau kepemimpinan adalah sesuatu yang bersifat dinamis dan menginspirasi.
“Kepemimpinan bukan hanya soal posisi atau jabatan. Kepemimpinan adalah sesuatu yang dinamis dan memiliki kekuatan untuk menginspirasi dalam membentuk individu, tim, serta organisasi secara keseluruhan. Dalam permasalahan yang makin kompleks dan dinamis, kepemimpinan yang efektif bukan hanya sekedar kualitas yang diinginkan, namun juga menjadi sesuatu yang esensial pada suatu organisasi,” ujarnya, saat berpidato setelah menerima gelar Doktor Honoris Causa di Universitas Cambodia.
Tak lupa ia mengingatkan pentingnya untuk memiliki visi dalam memimpin. Visi, baginya berperan penting untuk menuntun sebuah organisasi menuju destinasi atau cita-cita yang diinginkan. Putri bahkan menggambarkan visi sebagai roadmap untuk mencapai tujuan bersama.
Ia lalu memberikan contoh bagaimana Indonesia memiliki visi yang besar di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Indonesia di bawah presidensi Joko Widodo memiliki visi Indonesia Emas 2045, yakni menjadikan Indonesia negara maju nan makmur di usia kemerdekaannya yang ke-100 tahun.
“Kepemimpinan juga adalah soal eksekusi. Eksekusi sederhananya adalah mengubah visi menjadi kenyataan. Banyak pemimpin organisasi tak bisa mewujudkan mimpi mereka karena mereka bukanlah pengeksekusi. Seorang pemimpin haruslah memiliki strategi untuk merancang sebuah rencana dalam menaklukkan setiap tantangan yang ada. Mereka perlu melihat tantangan sebagai peluang untuk bertumbuh, belajar, dan berinovasi,” tambahnya.
Tak lupa dirinya juga mengucapkan terima kasih atas diberikannya gelar Doktor Honoris Causa oleh Universitas Cambodia. Ia berharap bahwa hal itu bisa memperkuat, bukan hanya hubungan antar universitas, namun juga antar Kerajaan Kamboja dengan Republik Indonesia sebagai bagian dari ASEAN. SW