Pionir Bank Digital, Amar Bank Ungkap Strategi Bertumbuh di Tengah Rivalitas Industri Jasa Keuangan

Jakarta— Eksistensi bank digital di Indonesia terus tumbuh dan menguat di tengah ketatnya persaingan dengan bank konvensional dan jasa keuangan.

Oleh sebab itu, sejumlah strategi diperlukan agar bank digital tidak tenggelam di antaranya banyaknya pemain-pemain besar di industri keuangan.

PT Bank Amar Indonesia Tbk atau Amar Bank memasang jurus jitu untuk menjaring potensi pasar yang begitu luas. Salah satunya dengan menawarkan pemberian kredit yang lebih mudah dan kompetitif untuk mendorong pertumbuhan nasabah.

Tidak seperti bank digital lainnya yang secara jor-joran memberikan promo, Amar Bank justru menawarkan pinjaman kepada calon debitur baru. Saat ini, pengajuan kredit yang diterima Bank Amar sudah mencapai 400 ribu setiap bulannya.

Nasabah yang dibidik utamanya berasal dari generasi Z dan milenial agar membuka rekening tabungan di bank digital tersebut. Kredit yang diberikan pun lebih mudah dan kompetitif. Calon debitur, diminta untuk mendaftar dan mengajukan pinjaman. Jika memenuhi syarat akan disetujui dan diproses untuk pembukaan rekening.

Namun, peminjam yang tidak disetujui tetap menjadi nasabah lantaran sudah mendaftarkan diri. Berangkat dari strategi itulah Bank Amar berhasil meningkatkan nasabah baru tanpa harus memberi promo secara jor-joran. Maka, dana murah (dana pihak ketiga/DPK) juga meningkat sehingga likuiditas bank dapat menjadi lebih besar di tengah pertumbuhan kredit.

Untuk membangun loyalitas nasabah, solusi yang ditawarkan adalah menghadirkan teknologi artificial intelligence (AI) untuk membantu nasabah dalam mengelola keuangannya. Melalui teknologi AI, Amar Bank dapat memberikan insight untuk melihat bagaimana mereka spending dan tabungan.

Meski nasabah yang dimiliki bukan tipikal orang yang menabung puluhan hingga ratusan juta, tetapi melalui tabungan yang berkelanjutan, didukung bantuan teknologi AI, Bank Amar optimistis bisa menghimpun total DPK hingga Rp300 miliar pada 2024.

Berbekal hal itu, Amar Bank sukses meraih penghargaan di ajang bergengsi 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024 yang diselenggarakan di Shangri La Hotel Jakarta Pusat, pada Senin (1/4/2024).

Adapun, di ajang ini Amar Bank meraih penghargaan sebagai The Best/Debit Card Conventional Bank/KBMI 1/Asset Class < Rp10 triliun, The 2nd Best/Conventional Bank/KBMI 1/Asset Class <Rp10 triliun, dan terakhir The 2nd Best/Savings Account Conventional Bank/KBMI 1/ Asset Class < Rp10 triliun.

Emiten berkode saham AMAR mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2023. Perusahaan meraup laba bersih Rp177,9 miliar, naik 214,5% secara tahunan (year on year/yoy).

Kinerja tersebut mencerminkan segmen bisnis Amar Bank yang semakin luas dengan segmen kredit digital Tunaiku sebesar Rp1,6 triliun dan segmen kredit lainnya sebesar Rp1 triliun.

Amar Bank berhasil menghimpun dana pihak ketiga (DPK), Amar Bank mencatat Current Account and Saving Account (CASA) berkontribusi 27% dari total DPK dengan jumlah mencapai Rp189,6 miliar. Sementara pendapatan operasional sebesar Rp1,3 triliun per Desember 2023, dengan peningkatan sebesar 42,8% yoy.

Naiknya pendapatan operasional didongkrak oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 40,5% yoy dan pertumbuhan pendapatan non-bunga sebesar 48,7% yoy. (*) RAL

13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024Amar BankBank Digital
Comments (0)
Add Comment