Jakarta – Aksi unjuk rasa (demonstrasi) di Gedung DPR RI hari ini berlangsung ricuh: ribuan massa yang mendatangi kompleks parlemen dihalau oleh 1.250 aparat gabungan TNI – Polri dengan semburan water cannon dan gas air mata.
Berdasarkan pantauan The Asian Post, massa mulai mendatangi Gedung DPR sekitar pukul 10.30 WIB, dan mencapai puncaknya sekitar pukul 13.00 WIB ketika gabungan aparat mulai menghalau massa yang akan bergesar dari pintu depan DPR ke pintu belakang.
Massa berangsur mundur ketika aparat gabungan menghalau dengan water cannon dan gas air mata. Sampai berita ini diturunkan pukul 17.00 WIB eleman massa terpecah dua: sebagian ke arah Slipi, sebagian lagi ke arah Senayan Park.
ELEMEN MASSA AKSI
Menurut berbagai sumber, utamanya dari media sosial dan spanduk yang dibawa massa, elemen massa yang turun ke jalan hari ini terdiri dari beberapa elemen pemuda dan mahasiswa.
Mereka yang menamakan gerakan “Revolusi Rakyat Indonesia” antara lain terdiri atas elemen Dewan Pengurus Pusat Generasi Milenial Indonesia, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indraprasta PGRI, BEM Nusantara, Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI), dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Dalam catatan The Asian Post, tidak ada elemen buruh yang ikut turun ke jalan hari ini. Seperti Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mereka sejak awal menyatakan tidak akan ikut turun ke jalan.
“Karena tidak jelas siapa penanggung jawab dan juga apa isu yang dituntutnya, saya melarang semua anggota atau keluarga besar KSPSI di seluruh Indonesia khususnya di wilayah Jabodetabek dalam aksi 25 Agustus,” kata Ketua Umum KSPSI M. Jumhur Hidayat di Jakarta, Sabtu (23/8).
Presiden KSPI Said Iqbal setali tiga uang. Dia juga mengaku tidak menurunkan massa KSPI pada demo siang ini. “Kami akan melakukan aksi 28 Agustus 2025, serempak dilakukan di 38 provinsi,” ujar Said Iqbal melalui pesan suara, Senin (25/8).
TUNTUTAN DEMO
Berdasarkan pantauan di lapangan dan seruan aksi di berbagai akun medsos, setidaknya ada delapan isu yang diusung dalam aksi unjuk rasa di DPR hari ini.
Kedelapan itu tersebut adalah:
- Makzulkan Gibran.
- Usut korupsi Jokowi dan keluarganya.
- Bubarkan DPR.
- Tolak Rancangan Kitab Hukum Undang-Undang Anti-Pemerasan (RKHUAP).
- Sahkan RUU Perampasan Aset.
- Transparansi gaji anggota DPR.
- Batalkan kebijakan tunjangan rumah anggota DPR.
- Gagalkan rencana kenaikan gaji anggota DPR.
Isu sentral terkait dengan pemberian tunjuangan rumah untuk anggota DPR sebesar Rp50 juta per bulan yang dinilai abai dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat Indonesia hari ini. DW