Jakarta— Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyentil keras keputusan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh setelah secara mendadak memasangkan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai capres dan cawapres di pemilu mendatang.
Presiden periode 2004-2014 ini menegaskan bahwa pihak Nasdem tidak sidiq [benar], tidak jujur, dan tidak amanah. Ia bahkan mengaku tak bisa membayangkan jika Anies memimpin bangsa usai melanggar perjanjian antarpartai.
“Berarti tidak bisa dipercaya, dan mengingkari hal-hal yang telah disepakati. Tidak memegang komitmen dan janji-janjinya. Nah, sekarang saja tidak sidiq, tidak amanah, tidak memegang komitmennya. Bagaimana nanti kalau memimpin,” tegas SBY dalam konferensi pers di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023)
Menurutnya, Partai Demokrat telah diselamatkan oleh Allah SWT. Ia justru bersyukur duet Anies Baswedan dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin itu terbongkar jauh-jauh hari sebelum pendaftaran ke KPU.
“Bayangkan kalau ditelikungnya kita ini, ditinggalkannya kita ini, satu-dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU, bayangkan seperti apa. Kita masih ditolong oleh Allah. Kita diselamatkan oleh sejarah. Ini syukur yang pertama,” jelas SBY
SBY mengaku telah merenungi kejadian itu dan berpikir bahwa Partai Demokrat telah diselamatkan Tuhan karena tidak jadi mendukung orang yang tidak jujur dan tidak amanah.
“Kita tidak diizinkan oleh Allah untuk mendukung seseorang dan untuk bermitra dengan orang yang lain, yang kalau kita teladani akhlak pemimpin-pemimpin besar bagi yang beragama Islam, akhlak Rasulullah,” kata SBY. (*) RAL