Jakarta — Ini peringatan untuk umat muslim akil baliq di seluruh Indonesia. Mulai hari Kamis, 23 Maret 2023 sampai dengan Sabtu, 20 April 2023 dilarang makan dan minum di siang hari.
Hal ini terkait dengan masuknya bulan suci Ramadhan 1444 H yang akan dimulai tanggal 23 Maret dan berakhir pada 20 April 2023. Itu versi Muhammadiyah. Versi pemerintah akan ditetapkan pada Rabu, 22 Maret 2023 melalui sidang isbat.
Menurut pantauan The Asian Post, beberapa masjid di Jakarta sudah mengumumkan akan datangnya bulan baik tersebut. Salah satunya Masjid Al Huda di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Melalui sang Khatib dan Imam Salat Jumat di Masjid Al Huda, diumumkan bahwa pekan depan umat muslim di seluruh Indonesia sudah mulai berpuasa Ramadhan. Puasa 29 hari nanti adalah kewajiban bagi umat Islam.
“Wahai orang-orang yang beriman. Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” ujar H. Maman, Imam Masjid Al Huda, mengutip Surat Al Baqarah ayat 183, dalam khotbahnya, Jumat (17/3).
Menurut H. Maman, puasa Ramadhan adalah sarana untuk mencapai tingkat takwa seorang mukmin. “Memberi kesempatan untuk menyadari hakikat dirinya sebagai makhluk ciptaan Allah SWT yang lemah dan sering berbuat dosa, baik disengaja ataupun tidak,” ujarnya.
“Barang siapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni,” tegas H. Maman mengutip Hadits Riwayat (HR) Buchari dan Muslim.
Selain itu, kata dia, secara kejiwaan, efek terpenting puasa Ramadhan adalah membentuk pribadi manusia yang patuh dan disiplin terhadap peraturan. Jadi, berpuasa bukan karena takut dan berharap dapat ganjaran, tapi karena niat patuh kepada Allah SWT.
“Menahan diri sehari penuh, menahan keinginan makan, minum, dan senggama adalah latihan pengendalian diri. Pengendalian diri terhadap peraturan adalah sikap mental yang tinggi,” tandasnya lagi.
Secara general, menurut H. Maman, setidaknya ada enam hikmah dan faedah dari puasa Ramadhan. Pertama, untuk meningkatkan kesadaran diri bahwa manusia adalah hamba Allah yang lemah dan mempunyai banyak kekurangan.
Dua, untuk menempa jiwa supaya mempunyai kekuatan dan daya tahan dalam menanggung penderitaan dan memperkuat keimanan.
Tiga, untuk mengurangi nafsu keduniaan dan kemewahan hidup dan mejadi orang mutaqin (bertakwa).
Empat, untuk membentengi diri agar tidak melakukan kejahatan dan kemaksiatan.
Lima, melatih jiwa dan watak, serta memelihara amar ma’ruf nahi munkar (menyuruh orang berbuat baik, dan melarang orang berbuat yang jahat).
Enam, untuk menggerakkan hati orang kaya dan menebarkan benih kasih sayang kepada orang miskin yang menderita. DW