Penduduk Pesisir Pantai Banyak yang Miskin, Kemenko Marves Ungkap Biang Keroknya

Jakarta— Tingkat kesejahteraan penduduk yang bermukim di pesisir laut lebih ternyata lebih rendah dibandingkan masyarakat yang tinggal di nonpesisir.

Deputi Bidang Koordinasi Sumberdaya Maritim Kemenko Marves M. Firman Hidayat menyebut kemiskinan penduduk pesisir pantai sebesar 11,02% lebih miskin dibandingkan penduduk daratan 8,67%

“Kesejahteraan mereka yang di pesisir masih lebih buruk dibandingkan yang di nonpesisir. Tingkat kemiskinan masih lebih tinggi,” ujar Firman di acara Blue Food Forum, Kamis (16/11/2023).

Tingginya kemiskinan di kawasan pesisir tersebut mencerminkan ada persoalan di sektor kelautan dan perikanan domestik.

Firman mengungkapkan, pesoalan utama di sektor maritim terletak pada proses industri.

Menurutnya, meski sektor perikanan nasional sangat besar, tetapi di tahap manufacturing yakni menghasilkan bahan baku laut menjadi bahan jadi atau setengah jadi masih kalah dibandingkan negara lain.

Selain itu, lanjutnya belum tampak adanya hilirisasi pada produk kelautan dan perikanan. Maka, tak mengherankan kontribusi kelautan terhadap pertumbuhan ekonomi masih sangat lamban.

“Padahal potensi hilirisasi di sektor kelautan dan perikanan nggak kalah dibandingkan hilirisasi di sektor pertambangan. Sekarang kita bisa buktikan, nikel kita bisa hilirisasi. Contohnya seaweed dari sini kita bisa create berbagai macam pangan dan ini bisa meningkatkan nilai tambah yang besar,” jelasnya.

Ia menjabarkan, perikanan dan budidaya laut menjadi penyumbang terbesar, yakni 29,11%, disusul sumber energi kelautan 24,98%, transportasi dan kegiatan pendukung kelautan 9,78%.

Sementara perikanan dan budidaya laut hanya 4,13%, wisata bahari 4%, industri pembuatan kapal, jasa pemeliharaan dan perbaikan 0,74%. Adapun, energi baru terbarukan di sektor kelautan masih nihil alias belum terlaksana.

“Ini masalah gitu ya. Kita akan berdiam diri atau kita melihatnya sebagai suatu kesempatan,” sambungnya.

Ia menjelaskan, kontribusi sektor kelautan terhadap PDB pada 2021 tercatat sekitar 7,6% atau senilai Rp1.290 triliun . Sementara Kementerian PPN/Bappenas menetapkan target pada 2045 sebesar 15% dari PDB.

“Pertumbuhan PDB maritim selalu di bawah pertumbuhan PDB nasional. Jadi artinya dibandingkan pertumbuhan PDB nonmaritim, pertumbuhan PDB maritim masih jauh kalah,” jelasnya. (*) RAL

Kemenko MarvesKementerian Kelautan dan PerikananKementerian PPN/BappenasLuhut Binsar Pandjaitanpenduduk pesisir
Comments (0)
Add Comment