Jakarta— Ini ide out of the box dari Perdana Menteri Albania, Edi Rama: menunjuk chatbot AI bernama Diella yang bertugas membantu melayani publik dan pengawasan korupsi layaknya menteri.
Diella yang dalam bahasa Albania berarti “matahari” itu sosoknya ditampilkan di layar sebagai perempuan dengan pakaian tradisional Albania.
“Tugas utamanya adalah memastikan tender publik benar-benar bebas dari praktik korupsi,” ujar Edi Rama.
Selama ini tender menjadi sumber utama kebocoran anggaran pemerintah di Albania.
Ini pula yang menyebabkan negara kecil di Balkan dengan penduduk 2,8 juta jiwa itu sulit untuk bergabung ke Uni Eropa.
Rama yang baru saja membawa Partai Sosialis yang dipimpinnya memenangkan masa jabatan untuk keempat kalinya itu menargetkan Albania bisa resmi bergabung dengan UE dalam lima tahun ke depan.
Ide cowboy ini bukannya tanpa sandungan. Kelompok opisisi di parlemen langsung menyerang Rama.
“Ini kekonyolan Perdana Menteri yang mengubah hukum negara Albania,” tulis Gazmwnd Bardhi, pimpinan parlemen dari Demokrat, di Facebook, dikutip dari Al-Jazeera, Sabtu (13/9).
Kelompok ahli hukum juga menyebut status Diella masih belum jelas secara konstitusi.
Rama juga tidak memberikan rincian tentang bentuk pengawasan manusia terhadap Diella, maupun risiko jika chatbot itu dimanipulasi.
Meski masih kontroversial, Diella terbukti banyak membantu tugas pemerintah.
Sejak diluncurkan awal 2025 lalu “Menteri Virtual” ini sudah membantu menerbitkan lebih dari 36.600 dokumen digital dan menyediakan hampir 1.000 layanan daring. Keren kan? (DW)