Nikmati Keindahan Alam dan Budaya di Bromo Lewat Jathilan Majapahit

Bromo – Bagi pencinta seni dan budaya, Bromo akan menjadi destinasi yang menarik dalam waktu dekat, dengan Festival Jathilan Bromo yang akan mempersembahkan pesona Jathilan Majapahit. Acara yang diselenggarakan oleh Seni Netra ini akan dilaksanakan pada Sabtu, 9 September di Amfiteater Terbuka Jiwa Jawa Resort Bromo dimulai pada pukul 15.00 WIB.

Festival Jathilan Bromo 2023 tidak hanya menghadirkan pertunjukan tarian Jathilan yang memukau, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan kepada tamu undangan dan peserta Residensi Fotografi dari tiga negara, yakni Perancis, Jerman, dan Indonesia.

Kegiatan Residensi Fotografi yang juga dilaksanakan di kawasan Jiwa Jawa Resort Bromo ini
mengusung tema “Photography & New Media Education for Youth Empowerment”, yang berlangsung dari tanggal 2 hingga 13 September 2023. Acara ini memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk belajar tentang fotografi dan media sambil menghargai kekayaan budaya.

“Sendratari Jathilan Majapahit ini digelar lagi untuk menghidupkan kembali Festival Jathilan Bromo yang pernah dipentaskan di kawasan Bromo. Pementasan seni budaya seperti Jathilan Majapahit, merupakan bagian dari upaya “Rebranding Bromo” melengkapi wisata alam dengan wisata seni budaya. Sehingga Bromo tidak hanya dikenal sebagai tempat melihat matahari terbit,” tutur Sigit Pramono, seorang fotografer lanskap yang selama 20 tahun lebih membantu gerakan “Rebranding Bromo”, melalui penyelenggaraan Jazz Gunung dan mendirikan Padepokan Fotografi Bromo bersama fotografer senior Indonesia, dikutip Senin, 4 September 2023.

“Jathilan Majapahit ini juga sekaligus sebagai acara budaya untuk menghormati para peserta
Residensi Fotografi 3 Negara yang tinggal di kawasan Bromo selama 2 minggu. Kebetulan salah satu
peserta Residensi dari Perancis bernama Clara Sartor, berniat mendalami kesenian Jathilan ini,”
tambah Sigit.

Jathilan Majapahit, asuhan Kuswarsantyo, yang dikenal sebagai “Doktor Jathilan UNY,” akan dipentaskan dengan skenario yang disusun oleh Sigit Pramono, mengambil inspirasi dari Kitab Negara Kretagama karya Mpu Prapanca. Jathilan Majapahit akan membawa penonton kembali ke masa Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (Tahun 1350-1389 Masehi) dengan Mahapatih Gajahmada yang legendaris. Pertunjukan ini akan dibagi ke dalam 5 babak.

“Kesenian Jathilan yang dikenal dengan nama lain seperti jaranan, kuda lumping, jaran kepang, merupakan kesenian yang digemari masyarakat sekitar Bromo. Karena itulah kami memilih Jathilan untuk dipentaskan yang dikemas dalam format sendratari dengan skenario yang saya tulis berdasarkan Kitab Negara Kretagama gubahan Mpu Prapanca dan koreografer Prof. Dr. Kuswarsantyo, yang dikenal sebagai Doktor Jathilan,” tambahnya.

Pagelaran Sendratari kolosal ini melibatkan para pelajar dan pemuda desa sekitar Amfiteater Terbuka
Jiwa Jawa Bromo, yaitu dari Desa Wonotoro, Ngadisari, Jethak dan Ngadas, Kecamatan Sukapura,
Probolinggo, Jawa Timur. Selain itu, melibatkan pula para mahasiswa dari Universitas Negeri
Yogyakarta dan pemain Jathilan profesional dari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Melalui Festival Jathilan Bromo dalam pementasan Jathilan Majapahit, penonton diajak untuk
merasakan suasana kemegahan dan kebesaran salah satu adidaya (super power) Asia Tenggara pada masa keemasan Kerajaan Majapahit atau dikenal pula sebagai Wilwatikta.

Untuk pendaftaran penonton dapat dilakukan pada link bit.ly/JathilanMajapahit. SW

BromoFestival Jathilan Bromo 2023Jathilan MajapahitResidensi Fotografi
Comments (0)
Add Comment