Jakarta— Perdana Menteri (PM) Narendra Modi membuat keputusan yang bakal membawa India kembali ke zaman batu: diterapkannya kembali sistem kasta atau kelas sosial di masyarakat.
Sebetulnya, Modi dan partainya, Bharatiya Janata Party (BJP), anti-penerapan kasta sejak dulu.
Namun, karena tekanan politik dari kelompok opoisisi, dia tak punya banyak pilihan.Seperti diketahui, pada Pemilu 2024 lalu, BJP kehilangan suara sangat dalam dibanding Pemilu 2014 dan 2019.
BJP yang sebelumnya berhasil meraih 543 kursi, kini hanya punya 240 kursi. Sehingga, dia harus melunak di depan oposisi.
Pendataan kembali kasta melalui sensus penduduk merupakan upaya partai-partai oposisi, yang dahulu ditentang oleh BJP karena tak mau ada perpecahan gara-gara perbedaan kasta.
Namun, Modi mengelak jika keputusannya itu karena tekanan politik.
“Ini memastikan bahwa tatanan sosial kita tidak berada di bawah tekanan politik. Masyarakat menjadi lebih kuat secara ekonomi dan sosial, serta kemajuan negara terus berlanjut tanpa hambatan,” ujar Modi seperti dikutip CNN.
Kasta Terendah Dianggap Binatang
Direktur Eksekutif Population Foundation of India, Poonam Muttreja, mengatakan, rencana menghidupkan kembali sistem kasta mendorong India “menghadapi ketidaksetaraan struktural yang seringkali menimbulkan ketidaknyamanan secara politik dan sosial”.
India sebetulnya telah menghapus pendataan kasta sejak sensus tahun 1931. India saat itu masih dijajah Inggris. Secara umum, ada empat kasta di India, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Sudra.
Selain kasta utama ini, India juga punya kelas sosial lain yang dianggap berada di luar kasta utama, yakni Dalit.
Anggota Kasta ini dianggap paling rendah, bahkan haram untuk disentuh.
Asisten profesor di Departemen Sejarah Abad Pertengahan dan Modern Universitas Allahabad, Vikram Harijan, mengungkapkan orang-orang Dalit di India, terutama di distrik Gorakhpur di Uttar Pradesh, tidak dianggap sebagai manusia oleh golongan atas.
“Saya lahir dalam bayang-bayang sistem kasta dan tradisi di mana saya dianggap bukan sebagai manusia, tetapi sebagai binatang,” kata Harijan, yang mengaku sebagai orang kasta Chamar, yakni bagian dari Dalit. (DW)