Pekalongan— Monumen sosok Kapolri ke-5 Republik Indonesia, Jenderal Hoegeng Iman Santoso, sedang dibangun di Kota Pekalongan, Jawa Tengah.
Keberadaan monumen polisi yang melegenda karena keberanian dan kejujurannya ini diharapkan bisa terus menginspirasi anggota Polri dan masyarakat.
Monumen Jenderal Hoegeng dibangun di area Stadion Hoegeng, Kota Pekalongan, tepatnya di depan pintu utama stadion kebanggaan kota batik ini. Proses pembangunannya sedang berlangsung dan direncanakan akan diresmikan pada 10 November 2023.
Pembuatan patung Monumen Hoegeng dikerjakan oleh Dunadi, seniman pematung asal Bantul. Dia merupakan salah satu pematung monumen Indonesia berskala internasional dengan kemampuan teknik realis yang mumpuni.
“Monumen ini merupakan suatu tetenger yang bisa dikenang tidak hanya untuk Kepolisian Negara Republik Indonesia. Tetapi oleh masyarakat Pekalongan dan masyarakat Indonesia pada umumnya,” kata Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi, Selasa (26/9) usai melakukan peletakan batu pembangunan Monumen Jenderal Hoegeng Iman Santoso.
Jenderal Luthfi mengatakan, Jenderal Hoegeng patut jadi teladan bagi seluruh generasi penerus bangsa. Menurutnya salah satu yang patut diteladani dari Hoegeng adalah keikhlasan dan kejujurannya dalam bekerja melayani masyarakat.
“Beliau merupakan sosok polisi yang idealis, jujur, sangat sederhana sekali. Kemudian berani dan mempunyai integritas yang patut dicontoh tidak hanya kepolisian tetapi para pejabat dan masyarakat yang lainnya,” ujarnya.
Luthfi berharap Monumen Hoegeng Iman Santoso akan menjadi ikon baru di Kota Pekalongan.
“Kalau orang ingat Kota Pekalongan ingat Kota Batik, kalau ingat Pekalongan juga ingat Pak Hoegeng. Kalau ingat Pak Hoegeng ingat ke polisi. Ingat yang jujur yang sederhana yang punya integritas yang berani,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Wakapolda Jateng Brigjen Abioso Senoaji. Dia berharap pembangunan Monumen Jenderal Hoegeng ini tidak terkendala dan bisa diresmikan tepat pada 10 November 2023 mendatang bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
“Bagi kami sendiri yang masih berkecimpung di institusi kepolisian, sosok Jenderal Hoegeng ini merupakan tokoh legendaris yang memiliki jiwa patriotik. Ia penuh kesederhanaan, jujur, berani dan hal-hal positif lainnya. Dengan dibangunnya monumen Hoegeng di lokasi ini bisa menginspirasi keteladanan sosok Jenderal Hoegeng kepada para generasi penerus bangsa,” ujarnya.
Pembangunan Monumen Jenderal Hoegeng Iman Santoso ini juga didukung penuh oleh Pemkot Pekalongan. Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid bersyukur atas inisiasi Polda Jateng membangun Monumen Jenderal Hoegeng.
“Ini berkah untuk Kota Pekalongan. Dan tentu kami menyambut dengan tangan terbuka sekaligus memotivasi kami untuk menata Stadion Hoegeng. Karena masyarakat bisa melihat perawatan stadion Hoegeng ini masih minim kita lakukan,” kata Mas Aaf seperti dilansir dari situs resmi Pemkot Pekalongan.
Mas Aaf berharap keberadaan Monumen Hoegeng di kawasan Stadion Hoegeng ini bisa menambah icon baru di Kota Pekalongan.
“Mudah-mudahan ini jadi keberkahan untuk kita semua karena semuanya bersatu. Baik dari pemerintah, TNI, Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat untuk menjaga kondusivitas di Kota Pekalongan. Jika monumen ini sudah jadi nantinya, ayo kita rawat bersama monumen kebanggaan Kota Pekalongan ini,” ujarnya.
Nur Hadiman menjadi konsultan sekaligus arsitek pembangunan Monumen Jenderal Hoegeng. Pengerjaan monumen ini mendapat restu keluarga Hoegeng. Cucu Jenderal Hoegeng, Rama Hoegeng, juga dilibatkan agar bentuk monumen dan patung Jenderal Hoegeng benar-benar presisi.
Nur Hadiman mengatakan, Monumen Jenderal Hoegeng akan dibuat setinggi 9 meter dengan dudukan atau umpak setinggi 5 meter.
Nantinya, di depan Monumen Hoegeng ini akan ada semi amfiteater atau tempat duduk melingkar yang menghadap ke patung. Semi amfiteater itu bisa digunakan untuk sarana edukasi tentang sosok Jenderal Hoegeng atau sekadar berselfie ria. (*)