Menyapa Pohon, Mengenang Timtim

Latihan Menembak

Tanggap kalimat mantan atasannya di Kopassus, Mayjen Hasan segera mempersilakan Doni Monardo dan staf BNPB berkunjung ke Cijantung. Mayjen Hasan akan menyiapkan lapangan tembak bagi para staf BNPB “memegang dan merasakan senjata api”.

Sejurus kemudian Doni memalingkan pandang ke arah saya, “Pak Egy, tolong mintakan peluru ke Pak Maruli Dan Paspampres.”

Dan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, Akmil 1992 tak lain adalah mantan anak buah Doni Monardo juga, sama seperti Mayjen Hasan. Saya langsung menghubungi “Ucok”, begitu biasa saya menyapa. Sosok yang juga sama sekali tidak asing karena kami sudah berkenalan sejak pangkat letnan dua.

Gayung bersambut. Bukan hanya peluru, tapi lapangan tembak Paspampres pun sudah disiapkan. Saya menyampaikan, bahwa yang diperlukan hanya peluru, sedangkan latihan menembak dilakukan di lapangan tembak Kopassus. Maruli paham, meski ia juga sangat ingin Doni dan staf BNPB bertandang menembak di lapangan Paspampres Tanah Abang.

“Lapangan tembak Paspampres ini kan punya Pak Doni, saya hanya merawatnya” seloroh mantan atlit judo nasional itu sambil tertawa. Sejatinya, lapangan tembak Paspampres sudah lama ada, jauh sebelum Doni Monardo menjabat.

Syahdan, selepas menjabat Wadanjen Kopassus, Doni promosi menjadi Dan Paspampres (2012-2014). Di era kepemimpinan dialah, lapangan tembak itu dibuat lebih kinclong.

Tapi apa boleh buat. Bukan Doni tak mau mengajak staf BNPB berlatih menembak di sana, tetapi ia sudah menjanjikan akan mengunjungi Mako Kopassus.

Nah, bagaimana hasil menembak warga BNPB? Tidak penting. Yang penting adalah, para pejabat BNPB sudah pernah merasakan memegang senjata api, dan punya pengalaman belajar menembak. Mengenakan kacamata, menerima instruksi tangan rileks, bahu rileks, posisi kaki tegap-mantap, fokus pada sasaran, letakkan jari di pelatuk, dan pull the trigger… dor!!!

Tak ayal, pengalaman itu saja sudah sangat berharga buat para staf BNPB. Tak heran jika sejurus kemudian, para staf BNPB memajang foto-foto aktivitas berlatih menembak di sosmed masing-masing. Tentu saja dengan berbagai pose yang menurut mereka –tentu saja—eksklusif. Langka.

Selama mereka berlatih menembak, saya perhatikan ada yang menikmati. Ada yang kaget sendiri mendengar suara letusan senjata. Sekali lagi, jangan tanya skor tembakannya…. Setidaknya di antara mereka mulai ada yang menyadari, bahwa tidak ada yang namanya “menembak kaki, yang kena kepala” dengan sengaja. Bahwa membidik sasaran dengan tepat, sungguh bukan perkara mudah. Wajib penuh konsentrasi dan fokus

Sejenak saya tersadar, bahwa ternyata Doni Monardo tidak ada di deretan orang-orang BNPB yang tengah berlatih menembak. Mereka antara lain, Tim Pakar Satgas Prof Wiku Adisasmito, Tim Komlik Satgas Tommy Suryo (Dubes RI untuk Singapore), Hery Trianto. Juga pejabat eselon 1 BNPB Irtama Tetty Saragih, Deputy Dody Ruswandi, Liliek Kurniawan, Prasinta Dewi serta sejumlah pejabat eselon 2 lainnya.

Selempar pandang, saya melihat Doni berjalan kaki menuju “hutan” Kopassus yang bersisian dengan sungai Ciliwung. Ya, area yang sangat rimbun dengan aneka pepohonan keras.

Doni Monardo
Comments (0)
Add Comment