Jakarta— Pandemi Covid-19 yang terjadi tiga tahun lalu sudah menghantam sendi-sendi ekonomi nasional, hingga memukul pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Kala itu, tak sedikit dari pelaku UMKM yang kesulitan untuk bertahan, apalagi berpikir untuk mengembangkan usaha.
Lumpuhnya sektor mikro-menengah membuat pelaku usaha kebingungan dalam memeroleh modal, sementara di satu sisi mereka tak memiliki jaminan yang cukup kuat.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (ASIPPINDO) A. Ivan S. Soeparno mengatakan, tantangan yang dihadapi sektor UMKM akibat pandemi Covid-19 menunjukkan pentingnya memastikan ketahanan keuangan.
Kondisi yang sulit itu membuat peran dan mekanisme penjaminan kredit semakin terasa.
“Kami percaya bahwa penjaminan kredit modal kerja bagi UMKM adalah salah satu kunci sukses dalam memastikan keberlanjutan usaha mereka,” ujarnya di acara Setengah Abad Penjaminan Kredit UMKM Berkontribusi bagi Ekonomi Negeri yang diselenggarakan ASIPPINDO bersama Infobank Media Group, (17/11/2023).
Di mata ASIPPINDO, sektor UMKM menjadi lokomotif pemulihan ekonomi nasional.
Oleh sebab itu, sebagai bagian dari ekosistem perekonomian nasional, perusahaan penjamin kredit berperan strategis dalam mendukung pengembanga di sektor ini.
“Saya mengajak seluruh peserta untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi dan berkontribusi nyata untuk kemajuan industri penjaminan dan pertumbuhan UMKM di negeri ini,” jelasnya.
ASIPPINDO menjadi wadah bagi 22 perusahaan penjaminan dan berkomitmen memajukan sektor UMKM di Indonesia melalui peran kunci industri penjaminan kredit yang menandai tonggak bersejarah bagi industri penjaminan di Indonesia.
Sejak didirikan pada 27 Desember 2012 ASIPPINDO terus berkembang dan berkontribusi positif dalam pengembangan industri penjaminan di Tanah Air.
“Saya yakin dengan kerja sama dan kolaborasi yang kuat, kita bisa menciptakan terobosan-terobosan positif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” sambungnya.
Perlu diketahui, acara ini merupakan upaya ASIPPINDO untuk memperjuangkan kepentingan anggota sekaligus mengembangkan tenaga profesional dalam industri penjaminan.
Kegiatan yang digelar ini juga langkah asosiasi untuk terus mendorong pertumbuhan dan eksistensi perusahaan penjaminan di dalam negeri. (*) RAL