Jakarta— Dalam setahun terakhir, PT Asuransi Askrida Syariah sukses mencatatkan kinerja yang solid meski berada di tengah ketidakpastian ekonomi nasional.
Askrida Syariah meraup laba setelah pajak hingga Rp70,3 miliar di 2023. Perolehan laba setelah pajak tersebut meningkat 40% year on year (yoy) dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp50,2 miliar.
Perolehan laba tersebut didongkrak oleh jumlah pendapatan usaha Askrida yang naik 13,79% menjadi Rp495 miliar. Sementara itu, beban usaha mencapai Rp412 miliar pada 2023, atau naik 9,5% dari sebelumnya Rp376 miliar.
Total ekuitas yang Askrida Syariah mencapai Rp337 miliar, Angka itu meningkat 13,4% menjadi Rp297 miliar dengan total liabilitas yang ditanggung juga meningkat 40,6% menjadi Rp820 miliar dari sebelumnya Rp583 miliar.
Di periode yang sama, total aset Askrida Syariah meningkat 33,4% atau menjadi Rp1,36 triliun dari sebelumnya Rp1,02 triliun.
Adapun, per 31 Desember 2023 surplus dana tabarru mencapai Rp66 miliar, naik 374% dari sebelumnya Rp13,9 miliar. Sementara, saldo akhir dana tabarru tercatat sebesar Rp210 miliar di 2023, di mana lebih banyak 45,83% dari sebelumnya Rp144 miliar. Kemudian, rasio tingkat solvabilitas dana tabarru dan dana perusahaan masing-masing tercatat sebesar 296,16% dan 2748,59%. (*)
Editor: RAL