Nusantara — Meski ada 17 negara yang terlibat langsung dalam pembangunan ibu kota Nusantara (IKN), Singapura merupakan partner paling penting untuk merealisasikan ibu kota negara baru Indonesia itu.
Pengusaha Singapura sangat diharapkan segera merealisasikan rencana investasi di Nusantara. Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan hal tersebut saat menerima kunjungan delegasi investasi Singapura di Titik Nol Nusantara.
Delegasi investasi Singapura dan diaspora Indonesia di Singapura secara khusus datang ke Nusantara untuk melihat kemajuan pembangunan Nusantara. Delegasi yang berjumlah 130 pengusaha merupakan yang terbesar yang selama ini berkunjung ke Nusantara.
“Bahkan Bapak Bangsa Indonesia Soekarno sejak puluhan tahun lalu sudah menyampaikan keinginan untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan. Dulu Bung Karno menetapkan Palangkaraya sebagai ibu kota negara, sekarang Presiden Joko Widodo menetapkan Nusantara sebagai ibu kota negara,” ucap Luhut di IKN, Rabu, 31 Mei 2023.
Ditambahkannya, ada sembilan cluster yang akan dibangun di Nusantara. Pada tahap pertama hingga 2024 akan dibangun sekitar 6.700 hektar. Dari jumlah itu sekitar 2.900 hektar akan dipergunakan sebagai kantor pemerintahan dan sisanya ditawarkan kepada swasta untuk ikut berinvestasi.
“Anda sekarang sudah melihat dengan mata kepala sendiri pembangunan Nusantara. Kemajuan untuk kantor pemerintahan termasuk Istana Presiden sudah mencapai 29% sesuai dengan rencana. Diharapkan Juli 2024 Gedung Pemerintahan akan selesai dan bisa dipergunakan,” jelas Menko Marves.
Menko Luhut berharap pengusaha Singapura ikut terlibat dan merealisasikan rencana investasinya. Sekarang ini sudah 17 negara yang akan ikut terlibat dalam pembangunan Nusantara.
“Sebagai negara tetangga paling dekat Singapura merupakan partner yang strategis untuk ikut terlibat dalam pembangunan Nusantara ini. Oleh karena itu, saya berharap anda segera merealisasikan rencana bisnisnya,” tutur Luhut.
Sementara itu, Menteri PUPR Basuki Hadimulyono yang juga ikut menemani rombongan pengusaha Singapura, mengharapkan agar pengusaha Singapura tidak sekadar hanya berhenti pada letter of intent. “Sekarang waktunya untuk mengeksekusi semua rencana bisnis itu,” kata Basuki.
Menurut Basuki, Pemerintah Indonesia tidak main-main dengan rencana pembangunan Nusantara. Semua rencana kerja sudah dilaksanakan dan hasilnya sesuai dengan target yang ditetapkan. Bahkan, beberapa fasilitas dasar seperti pembangunan bendungan untuk pasokan bahan baku air minum sudah hampir 95% dikerjakan. September mendatang Waduk Sepaku Semoi misalnya, sudah akan menampung 10 juta m3 air di danau seluas 344 hektar.
“Dari kawasan 6.700 hektar ada kawasan yang bisa dimanfaatkan swasta untuk perkantoran, perhotelan, perdagangan, rumah sakit dan juga sekolah. Silakan peluang itu dimanfaatkan,” ujar Menteri Basuki.
“Yang ikut dalam delegasi sekarang ini bukan hanya pengusaha dari Singapura, tetapi juga pengusaha dari negara lain yang kantornya di Singapura. Ini menunjukkan bahwa keingintahuan tentang Nusantara bukan hanya datang dari Singapura, tetapi dari seluruh dunia,” tambah Dubes Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng. SW