Jakarta— Light Rail Transit (LRT) yang dibangun pemerintah melalui KAI telah diresmikan operasinya oleh Presiden Joko Widodo pada akhir Agustus lalu.
Banyak pengguna dari Bekasi dan Cibubur yang ingin menuju Jakarta merasakan manfaat moda transportasi publik yang menggunakan kereta ini.
Namun, beberapa minggu terakhir, operasional LRT banyak gangguan, mulai dari seringnya delay hingga frekuensinya yang berkurang.
Menurut Syahna, mahasiswi yang setiap hari menggunakan LRT dari arah Bekasi ke daerah Kuningan, LRT sudah sering tersendat beberapa minggu terakhir.
“Beberapa minggu sering delay. Pagi ini juga delay 15 menit. Jam kedatanganya dari tadinya 15 menit sekali, sekarang menjadi 30 menit sekali, itu pun tidak pasti,” ujar mahasiswi Bakrie University ini kepada The Asian Post, 26 Oktober 2023.
Mahasiswi lain juga mengungkapkan kekecewaannya.
“Saya sudah menunggu LRT lebih dari 30 menit nggak dateng. Karena ngejar waktu, tapi jatuhnya jadi mahal, yang tadinya saya siapin uang Rp20 ribu. Uang yang tadinya buat makan siang jadi buat bayar ojol Rp80 ribu sampai kampus,” ujarnya kepada The Asian Post.
Syahna menambahkan, pemerintah seharusnya jangan sekedar membangun moda transportasi sebagai keputusan politik, tapi harus benar-benar berdasarkan keinginan untuk memberikan pelayanan publik yang terbaik.
“Kita ambil contoh negara lain yang bersih dari korupsi seperti di Singapore atau Korea Selatan, yang membangun infrastruktur transportasi publik karena ingin memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakatnya, bukan karena motif lain,” imbuhnya.
“Jangan-jangan bapak-bapak pejabat lagi fokus ke pilpres ya, jadi lupa kalau LRT yang udah dibangun dengan biaya gedhe banget ini ga di-control, apakah beroperasi bagus atau nggak,” cetus Alia.
Sementara, Presiden Jokowi sendiri telah menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur seperti LRT memangkeputusan politik karena secara hitung-hitungan tidak untung.
Oleh KAI, proyek LRT Jabodetabek senilai Rp32,2 dihitung baru akan balik modal 13 tahun dengan asumsi harga tiket rata-rata Rp25 ribu.
Sementara, terkait gangguan yang terjadi LRT Didiek Hartantyo, Direktur Utama KAI, tak memungkiri adanya masalah yang terjadi.
“Ada permasalahan mendasar di infrastruktur. Beberapa jalur lengkung tidak sesuai prinsip,” ujarnya kepada The Asian Post, 26 Oktober 2023. (*) KM