THE ASIAN POST, LAMPUNG ― Landasan Udara Gatot Subroto Kabupaten Way Kanan Provinsi Lampung yang semula merupakan landasan udara khusus militer milik TNI Angkatan Darat, sejak Kamis, (28/3) resmi dibuka sebagai bandar udara sipil.
Beroperasinya bandara ini secara sipil ditandai dengan penandatanganan kesepahaman bersama antara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, serta Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya tentang penggunaan bersama Pangkalan Udara TNI AD Gatot Subroto untuk Pangkalan Udara Militer dan Bandar Udara Sipil.
“Alhamdulillah, kita mencapai suatu kesepakatan antara TNI AD, Kemenhub dan Pemda untuk menggunakan lapangan udara Gatot Subroto yang lokasinya bisa digunakan juga untuk swasta atau umum,” kata Menhub.
Dikatakan Budi Karya, target traffic yang direncanakan pada awal pengoperasian bandara ini adalah tiga kali penerbangan dalam satu minggu.
Sampai dengan saat ini, sudah ada beberapa maskapai yang rencananya akan membuka rute dari dan ke Lanud Gatot Subroto Kabupaten Way Kanan Lampung diantaranya adalah NAM Air, Wings Air, dan Citilink.
“Target traffic kita harus realistis mungkin 3 kali seminggu nanti setelah itu berkembang. Untuk maskapai, sedang kita bicarakan ada NAM Air, Wings Air, dan Citilink, insyaAllah,” jelas Menhub Budi.
Dengan dibukanya Lanud Gatot Subroto menjadi bandara sipil, Menhub berharap konektivitas akan semakin terjalin serta akan memajukan sektor ekonomi dan pariwisata di Kabupaten Way Kanan, OKU Timur, dan daerah sekitarnya.
“Daerah Way Kanan dan OKU Timur adalah daerah yang maju sekali. Dengan adanya konektivitas ini, kita harapkan ada suatu kemajuan ekonomi pariwisata dan hubungan antar warga menjadi lebih baik,” tuturnya.
Hal ini juga didukung dengan harapan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa agar dengan dibukanya bandara sipil ini betul-betul dimanfaatkan oleh masyarakat serta pemerintah daerah agar mempercepat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Way Kanan dan Ogan Komering Ulu (OKU) Timur.
“Saya, Gubernur, Pak Menteri sepakat untuk mempercepat pertumbuhan di daerah itu harus memberikan akses,” katanya.
Setelah itu pasti, ia meyakini ada efek ekonomi yang akan bisa dipercepat. Sehingga, Way Kanan dan Oku tidak akan ketinggalan dari Lampung ataupun Palembang.
“Kita berharap pembukaan kerjasama ini benar-benar akan dimanfaatkan oleh Pemda dan masyarakat,” tutupnya. []