Jakarta– PT BPR Bank Sleman berhasil menyalurkan kredit senilai Rp750 miliar sepanjang semester I 2025. Realisasi kredit ini dinilai sejalan dengan rencana bisnis perusahaan dan turut menopang pertumbuhan kinerja keuangan.
Direktur Utama Bank Sleman, Dandung Sriyadi, menjelaskan penyaluran kredit mencakup kredit konsumtif, produktif, hingga kredit emas dan kredit khusus pegawai.
Dari hasil tersebut, Bank Sleman mencatat laba Rp10 miliar pada semester I dari target Rp17,3 miliar hingga akhir tahun.
“Rasio kredit bermasalah kami masih jauh di bawah ketentuan OJK yang menetapkan batas maksimal 5 persen,” ujar Dandung, pada Agustus lalu.
Dandung menegaskan, Bank Sleman berkomitmen meningkatkan pelayanan sekaligus mempercepat proses layanan untuk nasabah. Ia menambahkan, Bank Sleman menjadi satu-satunya Bank BUMD yang mengantongi izin dari Bank Indonesia sebagai issuer ATM.
Dengan fasilitas tersebut, nasabah Bank Sleman dapat bertransaksi melalui jaringan Alto dan Prima serta menarik tunai di berbagai daerah. Saat ini, jumlah nasabah Bank Sleman mencapai lebih dari 50.000 orang, dengan sekitar 90 persen merupakan warga Sleman.
“Untuk mobile banking dan QRIS kami masih menunggu perizinan dari Bank Indonesia. Semoga dalam waktu dekat izin dapat diterbitkan,” kata Dandung.
Sementara itu, Ketua DPRD Sleman, Gustan Ganda, mendorong Bank Sleman terus menghadirkan terobosan baru untuk memperkuat pelaku usaha mikro, termasuk yang berada di tingkat padukuhan.
Menurutnya, Bank Sleman harus mampu bersaing dengan bank komersial nasional.
“Bank Sleman sudah berjalan baik, tetapi dalam kompetisi harus meningkatkan kompetensi. Yang terpenting, Bank Sleman wajib memiliki keunggulan yang bisa ditawarkan kepada masyarakat,” tegas Gustan. (*)