Laba Asuransi ACA Tembus Rp595,28 Miliar, Meroket 46 Persen di 2024

Jakarta— PT Asuransi Central Asia (ACA) berhasil mendulang kinerja yang positif sepanjang 2024 di tengah tren penetrasi asuransi yang rendah.

Mengutip laporan keuangan perusahaan, sepanjang Januari–Desember 2024, ACA berhasil meningkatkan laba setelah pajak sebesar 46% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp595,28 miliar, dari dari periode yang sama tahun lalu yaitu Rp407,53 miliar.

Kenaikan laba tersebut disumbang oleh bertumbuhnya jumlah premi bruto sebesar 9,18% yoy menjadi Rp4,40 triliun dari tahun sebelumnya Rp4,03 triliun.

Demikian dengan jumlah pendapatan underwriting perseroan yang naik 8,10% yoy menjadi Rp1,60 triliun, dari tahun sebelumnya Rp1,48 triliun. Perseroan juga mendapatkan peningkatan dari sisi hasil investasi yang terkerek sebesar 61,6 % atau Rp428,81 juta dari posisi yang sama di tahun lalu Rp265,25 juta.

Sementara, beban klaim neto terpantau naik tipis menjadi Rp698,93 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp670,54 miliar. Adapun, beban usaha yang ditanggung perseroan terpantau naik menjadi Rp771,99 miliar dari yang sebelumnya Rp604,83 miliar.

Perusahaan tampaknya berupaya meningkatakan investasinya pada tahun lalu. Tercatat, per Desember 2024 porsi investasi perusahaan semakin besar mencapai investasi Rp8,50 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp7,42 triliun.

Rasio solvabilitas ACA juga makin kuat. Berdasarkan laporan keuangan posisi Risk Based Capital (RBC) ACA pada Desember 2024 mencapai 460,07%, di mana naik dari yang sebelumnya 372,33%.

RBC sendiri menunjukkan kekuatan dan tingkat solvabilitas suatu perusahaan asuransi. Nilai RBC sendiri diperoleh dengan menghitung selisih jumlah aset yang diperkenankan dengan liabilitas (tingkat solvabilitas) dibagi dengan MMBR.(*) RAL

ACAAsuransi Central AsiaJulliati Boddhiya
Comments (0)
Add Comment