Jakarta—PT Bank Central Asia (Persero) Tbk atau BCA mencatatkan kenaikan fantastis pada segmen pembiayaan mobil listrik (electronic vehicle) di kuartal I/2023.
Direktur BCA Vera Eve Lim mengatakan, total pembiayaan EV hampir menyentuh Rp350 miliar di kuartal I/2023. Kucuran kredit di segmen mobil listrik tersebut melonjak 19 kali lipat, di mana pada tahun lalu tidak lebih dari Rp17 miliar.
“Dan saya lihat di kuartal II/2023 ini akan meningkat. Jadi, yang kami support dan harapkan mau renewable energy jenis apapun, mau EV jenis apa pun yang penting itu affordable. Kalau affordabel buat masyarakat maka mudah bagi bank untuk membiayai,” ujarnya dalam acara CNBC Green Economic Forum, Jumat (26/5/2023).
Vera menjelaskan, per kuartal I/2023 total pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing) BCA hampir mencapai 50% dari keseluruhan portofolio kredit. Meski porsi kredit di segmen itu belum dominan, namun Vera menilai peluang pembiayaan untuk renewable energy sangat terbuka lebar. Ditambah, dengan gencarnya hilirisasi energi baru terbarukan yang dilakukan pemerintah menjadi kesempatan bagi bank untuk mengembangkan kreditnya di tahun ini.
“Memang belum backbone hari ini, tapi ke depannya untuk pembiyaan dari bank ini suatu opportinity yang besar,” sambungnya.
Emiten berkode saham BBCA ini menargetkan pertumbuhan pembiayaan berkelanjutan sebesar 10-12% pada tahun ini. Vera berujar, untuk capaian di kuartal I/2023 saja, BCA sudah menyalurkan pembiayaan hijau sebesar Rp76 triliun. Jika ditambah dengan segmen UMKM, maka total keselurahan kredit mencapai Rp180 triliun di kuartal I/2023.
“Kita melihat demand juga meningkat, hilirisasi juga bagian dari pada yang kami lihat juga. Itu adalah suatu potensi untuk industri perbankan. Saat ini saya melihat keseluruhan loan demand masih bangus dengan perkembangan di kuartal pertama dan kuartal kedua. Dan kita lihat juga GDP Indonesia tumbuhnya sedikit di atas 5%. Jadi tahun ini target kami ada di kisaran 10-12%,” pungkasnya. (*) RAL