Jakarta– Di tengah kondisi ekonomi yang makin menantang, BTPN Syariah (BTPS) memperkuat pendampingan bagi segmen ultra mikro. Ini menjadi salah satu cara perseroan menjaga kualitas pembiayaan dan kinerja keuangan.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi nasional mengalami perlambatan menjadi 5,05 persen di kuartal II 2024. Deflasi terjadi di periode Mei-Juli 2024. Segmen ultra mikro yang menjadi pasar utama BTPN Syariah menjadi salah satu segmen yang paling menantang saat ini.
Direktur BTPN Syariah Arief Ismail mengungkapkan, perseroan berupaya menjaga kualitas dengan sangat selektif dalam menyalurkan pembiayaan.
Sementara pendampingan terus diperkuat untuk membangun empat perilaku unggul nasabah, yaitu Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu atau Solidaritas (BDKS). Perilaku unggul perlu ditanamkan agar segmen ultra mikro dapat bertahan dalam situasi apapun.
“Upaya ini, Insya Allah dapat menjaga kualitas bisnis. Dengan demikian, hal tersebut memberikan ruang dan kesempatan bagi Bank untuk tetap tumbuh secara berkelanjutan,” tuturnya dalam public expose, Selasa, 27 Agustus 2024.
Dari sisi kinerja, hingga akhir Juni 2024, BTPN Syariah mengantongi laba bersih sebesar Rp552 miliar. Sedangakan penyaluran pembiayaan mencapai Rp10,44 triliun. Meski kondisi menantang, perseroan tercatat mampu menjaga rasio keuangan yang sehat. Ini tercermin dari ROA di posisi 6,6 persen, dan rasio kecukupan modal sebesar 50,1 persen.
Sebagai rangkaian membangun semangat nasabah, bank memberikan apresiasi berupa program umrah satu pesawat kepada 10 sentra inspiratif yang telah menunjukkan solidaritasnya dalam membangun BDKS.
Di samping itu, nasabah yang terus bertumbuh dan menginspirasi berkesempatan mendapatkan pendampingan lebih intensif bersama mahasiswa melalui program Bestee (Berdaya Bersama Sahabat Tepat Indonesia) dari BTPN Syariah. (*) Ari Astriawan