Jakarta – Presiden Prabowo Subianto melantik Komjen Eddy Hartono sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk kedua kalinya di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/8) pagi.
Pelantikan ini didasarkan pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 117/TPA Tahun 2025 mengenai pemberhentian dan pengangkatan pejabat tinggi utama di lingkungan BNPT.
Bagi Eddy Hartono, ini momen spesial. Sebab, pelantikan ini bukanlah yang pertama baginya sebagai Kepala BNPT.
Di era Presiden Joko Widodo, pada 11 September 2024, dia juga pernah dilantik sebagai Kepala BNPT, menggantikan Komjen Pol Rycko Amelza yang memasuki masa pensiun.
Bukan hanya pada jabatan Kepala BNPT saja Eddy Hartono menjabat hingga dua kali. Saat berkarier di Densus 88 Antiteror, dia juga pernah dua kali menjabat Wakil Kepala (Waka) Densus 88 Antiteror, yakni tahun 2014 dan 2017.
Sepanjang kariernya, Eddy Hartono yang lahir pada Mei 1967 dan merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990, banyak berkutat di bidang reserse dan pemberantasan terorisme.
Tahun 2025, Eddy sebetulnya sudah memasuki masa pensiun dari Kepolisian. Namun, rekam jejak dan pengalamannya dalam penanganan terorisme membuatnya kembali dipercaya memimpin BNPT.
Berikut ini rekam jejak karier Eddy Hartono:
2008 – Penyidik Madya di Unit IT dan Cyber Crime Direktorat II Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri.
2009 – Kapolres Hulu Sungai Selatan.
2014 – Wakil Kepala Densus 88 Antiteror (Periode I)
2015–2017 – Kepala Densus 88 Antiteror.
2017–2018 – Wakil Kepala Densus 88 Antiteror (Periode II).
2018 – Deputi Pembinaan Kemampuan BNPT.
2021 – Plt Direktur Penindakan BNPT.
2021 – Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri.
2024 – Kepala BNPT (Periode I).
2025 – Kepala BNPT (Periode II). DW