Jakarta— PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyabet penghargaan “State Owned Enterprise With Excellent Financial Performance in 2023” di ajang The Asian Post BUMN Business Forum 2024.
Penghargaan BUMN Terbaik ini diberikan oleh The Asian Post, member of Infobank Media Group di Shangri-La Hotel, Jakarta, (3/9/2024). Penghargaan ini merupakan apresiasi dari The Asian Post, member of Infobank kepada sejumlah BUMN yang mencetak kinerja terbaik di 2023.
BNI dinilai telah berhasil mencetak kinerja yang baik, berinovasi, serta melakukan transformasi bisnis di tengah situasi ekonomi global dan domestik yang dinamis.
BNI mampu mempertahankan kinerja yang kuat untuk mendukung ekonomi berkelanjutan, meski di tengah ketidakpastian ekonomi sekalipun. BNI meraup laba bersih sepanjang 2023 sebesar Rp 20,9 triliun atau naik 14,23 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 18,48 triliun.
Mengutip laporan keuangan perusahaan, pertumbuhan laba BBNI ditopang oleh pendapatan bunga bersih sebesar Rp 41,28 triliun pada 2023. Namun, angka tersebut turun 0,11 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya Rp 41,32 triliun.
Perolehan laba bersih juga ditopang oleh fee based income yang mencapai Rp 10,12 triliun, atau meningkat 3,92 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 9,74 triliun.
Di sisi lain, BNI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 7,6 persen menjadi Rp 695 triliun sepanjang 2023. Pertumbuhan kredit utamanya berasal dari segmen prospektif berisiko rendah.
Segmen ini menghasilkan penurunan profil risiko yang tergambar dari ATMR (Aset Tertimbang Menurut Risiko) untuk risiko kredit yang turun dari 82 persen di tahun 2019 menjadi 73 persen di tahun 2023.
Sebagai dampak dari akselerasi kredit di segmen berisiko rendah, kualitas aset terus membaik yang terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dan rasio Loan at Risk (LaR).
Rasio NPL pada akhir 2023 telah berada di level 2,14 persen, membaik dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 2,81 persen, dan LaR pada 2023 berada di level 12,9 persen, juga mengalami perbaikan dari posisi tahun 2022 pada level 16 persen.
Demikian dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2023 tercatat tumbuh 5,4 persen, menjadi Rp 810,73 triliun. Rasio Current Account Savings Account (CASA) terpantau kokoh di posisi 71,2 persen. (*)