Jakarta – PT Asuransi Central Asia (ACA) selaku salah satu pemain di industri asuransi Indonesia, lagi-lagi menunjukkan kapasitasnya. Hal ini dapat dilihat dari kinerja yang tetap terjaga, sekalipun digempur pandemi Covid-19. Di 2020, hasil konsolidasi written premium tercatat sebesar Rp 5,632 triliun, mengalami kontraksi sebesar 7,5% dari tahun lalu. Sedangkan pendapatan investasi turun 6,9% menjadi Rp 517 milyar. Meskipun mengalami sedikit penurunan, pertumbuhan laba usaha ACA di 2020 justru naik sebesar 6%, mencapai Rp 1,484 triliun dari Rp 1,397 triliun di 2019.
Sementara per 2021, total laba komprehensif ACA telah mencapai Rp1,07 triliun. Untuk pendapatan premi tercatat sebesar Rp2,90 triliun. Lalu, jumlah aset dan ekuitas masing-masing sebesar Rp12,17 triliun dan Rp6,77 triliun. Kinerja gemilang ini kemudian berlanjut pada kuartal I 2022. Per Maret 2022, jumlah aset ACA tercatat sebesar Rp12,64 triliun, dimana ekuitasnya tercatat sebesar Rp7,48 triliun. Sementara jumlah pendapatan preminya tercatat sebesar Rp663,12 miliar, dengan total laba komprehensifnya sebesar Rp713,14 miliar.
Hal ini sekaligus menunjukkan solidnya dukungan dan kepercayaan nasabah, serta mitra bisnis yang semakin meningkat. ACA memandang bahwa prospek perekonomian baik secara global maupun domestik pada 2022 akan lebih baik dibanding tahun ini. Didukung oleh langkah-langkah dalam pengendalian pandemi dan pendistribusian vaksin yang hampir merata ke seluruh rakyat Indonesia. Sejalan dengan pemulihan global, dan sesuai dengan prediksi pemerintah, perekonomian Indonesia akan diperkirakan pulih dan tumbuh sebesar 4-6% di 2022.
“Kinerja perusahaan sepanjang tahun sangat luar biasa, mengingat masa sulit industri akibat pandemi covid-19. Walaupun ada sedikit penurunan, kami masih bisa mempertahankan kinerja dan mencetak laba. Salah satu yang mempengaruhi naiknya laba adalah penurununan klaim, karena adanya pembatasan kegiatan masyarakat oleh pemerintah, yang berdampak turunnya risiko klaim. Selain itu, kami juga menerapkan kebijakan perbaikan bisnis model yang menunjang. Seiring dengan membaiknya ekonomi di 2022, kami optimis kinerja perusahaan akan meningkat di tahun depan,” ujar Presiden Direktur ACA Juliati Boddhiya, pada keterangan resminya, beberapa waktu lalu.
Namun demikian, dirinya mengutarakan, masih banyak terdapat risiko dan tantangan di 2022 yang perlu diwaspadai. Dengan adanya ketidakpastian tersebut mendorong ACA memprioritaskan kualitas pelayanan agar kepentingan para nasabah tetap terjaga dan terlindungi.
Penulis: Steven Widjaja