Jakarta— PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengadakan business matching terkait percepatan digitalisasi di industri jasa keuangan, di Royal Ambarrukmo, Yogyakarta, pada Selasa (13/12/2022).
Business matching tersebut menjelaskan sinergi antara pemerintah, asosiasi, dan pelaku industri financial technology (fintech) untuk mendorong sinergi dan mendorong terbentuknya ekosistem digital, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Tujuan lain digelarnya business matching tersebut untuk menjembatani fintech P2P lending dengan BNI dan ekosistemnya, mengedukasi produk BNI sebagai bank yang turut mendanai fintech P2P lending, sekaligus menciptakan sumber daya manusia kolaboratif.
Sesi business matching ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Co-founder dan CEO Dompet Kilat Sunu Widyatmoko, Direktur Pengaturan, Perizinan dan Pengawasan Fintech OJK Tris Yulianta, dan Pemimpin Divisi Product Management BNI Teddy Wishadi.
Acara tersebut memberi kesempatan bagi BNI untuk menjelaskan evolusi layanan perbankan dalam menyambut hadirnya fintech, termasuk inovasi produk dan solusi BNI. Layanan itu menyangkut business to business (B2B) dan business to customer (B2C) yang termasuk dalam ekosistem BNI, seperti API Corporate, BNI Griya dan Pembukaan Rekening Digital (DOA).
Sebelumnya, gelaran Indonesia Fintech Summit ke-4 yang merupakan program unggulan dari Bulan Fintech Nasional (BFN) telah diselenggarakan pada 10–11 November 2022. Acara ini bertujuan untuk mempertemukan para pendiri fintech lokal dan internasional, regulator, lembaga keuangan, investor, akademisi, dan pemangku kepentingan.
Perhelatan itu membahas tentang industri dan peraturan terkini, pengembagan jejaring, dan merumuskan strategi atau aksi advokasi untuk mempercepat digitalisasi di industri jasa keuangan, serta mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional. BFN 2022 itu diakhiri dengan BFN Expo dan closing ceremony yang diikuti oleh masyarakat umum secara luring di Yogyakarta.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyampaikan, BNI telah bekerja sama dengan fintech dan Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) sejak 2017.
Kerja sama itu menyangkut penggunaan layanan API Virtual Account dan API One Gate Payment sebagai solusi collection dan payment bagi para penyelenggara fintech.
Sementara tahun ini BNI akan fokus pada perluasan kerja sama referral untuk pembukaan rekening tabungan dan kartu kredit secara digital, referral KPR BNI Griya melalui BNI Digi Griya dan kerja sama channeling.
BNI telah membentuk ekosistem bersama fintech dan LPBBTI melalui kontrak layanan antara dua aplikasi sejak 2018 hingga bisa melayani lebih dari 300 services dan lebih dari 3000 institusi.
“Ekosistem ini diharapkan bisa memberikan solusi, baik untuk LPBBTI maupun penggunanya,” ujar Okki.
Di sisi LPBBTI, solusi tersebut menjadi sumber pendanaaan. Sementara di sisi pelanggan, mereka bisa dengan mudah membuka rekening tabungan, di mana pun dan kapan pun, serta kemudahahan untuk pengajuan pinjaman Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Okki menjelaskan, kerja sama BNI dan fintech player akan memberikan solusi keuangan kepada pelanggan. Terlebih, kata dia, BNI memiliki produk dan layanan perbankan dengan jangkauan luas, misalnya pada layanan BNI Open Banking Products yang meliputi BNI Direct, Bill Payment, Debit Online, Tap Cash, VA Payment, Sharing Biller, dan sebagainya.
Sementara pelaku fintech mempunyai keunggulan dalam kelincahan sistem untuk beradaptasi dengan perubahan tren, membentuk ekosistem online, menghemat biaya operasional, memberikan kenyamanan dan ramah untuk generasi milenial.
Okki melanjutkan, saat ini layanan pembukaan tabungan secara digital memungkinkan calon nasabah hanya perlu menggunakan smartphone. Nasabah hanya perlu melengkapi beberapa dokumen seperti e-KTP, email, nomor telephon untuk membuka akun bank.
“Proses pembuatannya cukup singkat hanya dengan waktu 5-7 menit dan layanan tersedia di mana saja dan kapan saja. proses pembukaan tabungannya secara realtime, sehingga tabungan yang dibuka langsung bisa untuk transaksi”. katanya. (*)
Editor: Ranu Arasyki