Jokowi Saksikan Wayang Kulit di Istana, Ada Doa untuk Gempa Banten

THE ASIAN POST, JAKARTA — Di tengah keprihatinan gempa bermagnitudo 6,9 yang terjadi Jumat (2/8) pukul 19.03 WIB, di Banten, pertunjukan wayang kulit di halaman Istana Merdeka tetap dilakukan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus memantau perkembangan bencana yang dampaknya dirasakan hingga Jakarta, Bandung dan Lampung.

Presiden menginstruksikan kepada aparat pemerintah agar penanganan cepat dilakukan.

Sementara itu Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo menyaksikan Pagelaran Wayang Kulit 74th Indonesia Merdeka “Kresno Jumeneng Ratu”.

Pada kesempatan itu, Jokowi menyerahkan tokoh wayang Kresna kepada dalang Ki Manteb Sudarsono dan sebaliknya.

Kepala Negara juga sempat memainkan wayang tersebut beberapa saat setelah persembahan tari dan lagu oleh sejumlah penyanyi.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno selaku Ketua Panitia dalam laporannya menyampaikan, Ki Dalang Manteb Sudarsono sempat memprotes dirinya karena persiapan untuk tampil dalam acara tersebut hanya 2 minggu.

“Emang zamannya sekarang zaman serba cepat, ini juga persiapannya sangat cepat,” kata Pratikno tersenyum.

Mensesneg mengajak masyarakat yang hadir dalam acara tersebut untuk berdoa sejenak setelah adanya gempa di pantai barat, di Sumedang, Banten, dan wilayah barat Lampung.

“Jadi, marilah kita berdoa sejenak, semoga tidak ada korban yang berarti. Semoga bisa semuanya tertangani dengan baik. Dan semoga warga masyarakat di daerah kawasan titik gempa tidak ada satupun yang menjadi korban,” ucap Mensesneg.

Selain dalang Ki Manteb Sudarsono, pagelaran wayang kulit yang untuk pertama kalinya digelar di Istana itu juga dimeriahkan oleh sejumlah seniman.

Mereka adalah Soimah, Didi Kempot, Edo Kondologit, Endah Laras, Butet Kartarajasa, dan Cak Lontong.

Jadi, kata Pratikno, meski pertunjukannya adalah wayang tapi akan tampil beberapa seni dari daerah lain.

Pesan yang ingin disampaikan adalah harus terus melestarikan budaya dari berbagai daerah di Indonesia yang sangat kaya.

“Itulah kekayaan kita yang luar biasa yang harus kita pelihara dan kita kembangkan,” pungkas Mensesneg. []

Comments (0)
Add Comment