Jakarta— PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) menargetkan pertumbuhan laba sebesar Rp1,36 triliun di 2023, atau naik 6,25% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode sebelumnya mencapai Rp1,28 triliun.
Direktur Keuangan, Investasi, dan Manajemen Risiko Jamkrindo Suwarsito mengungkapkan, perolehan laba sebesar 47% sudah terealisasi di Mei 2023.
“Jadi alhamdulillah sampai saat ini kita masih on the track. Kita masih mampu menjaga pertumbuhan bisnis kita dengan cukup baik. Kemudian kita juga efisiensi biaya kita jaga dan kita selalu berusaha untuk memperbaiki business process kita agar efisien,” ujar Direktur Keuangan, Investasi, dan Manajemen Risiko Jamkrindo Suwarsito dalam konferensi pers Jamkrindo ke-53 di Jakarta, Senin (3/6/2023).
Hingga Mei 2023, volume penjaminan Jamkrindo sudah mencapai Rp144,59 triliun, dengan jumlah UMKM sebanyak 4,47 juta debitur.
Suwarsito menyebut pihaknya optimistis angka tersebut akan memenuhi target yang diharapkan sebesar Rp340 triliun di penghujung tahun ini.
“Sampai Mei 2023 ini sudah tercapai 43%. Masih on the track lah. Kita masih yakin sampai dengan Desember tercapai,” sambungnya.
Perolehan tersebut selaras dengan rencana korporasi untuk meningkatkan porsi produk nonprogram pada tahun ini, termasuk di dalamnya penjaminan untuk UMKM. Diketahui, volume penjaminan Jamkrindo sebagian besar masih ditopang oleh segmen UMKM.
“Memang, sebelumnya Jamkrindo mungkin 80% dari kredit program. Ini challenge dari manajemen baru dari tahun lalu bagaimana kita bisa mengimbangi angka kredit program dan nonprogram. Jadi di 2023 ini kontribusi kredit nonprogram itu sudah 50%,” pungkasnya.
Adapun, ia menyatakan sudah kerja sama dengan beberapa mitra utama kita dari Himbara seperti BRI, Mandiri, BNI, dan BTN, dan seluruh BPD untuk menggenjot produk nonprogram. (*) RAL