Iran Umumkan Pengayaan Uranium, Eropa-AS Berang

THE ASIAN POST, JAKARTA ― Iran mengumumkan secara resmi soal peningkatan kapasitas uranium di atas kesepakatan yang dibuat tahun 2015.

Ancaman ini disampaikan juru bicara Organisasi Energi Atom Iran Behrouz Kamalvindi, Senin (8/7).

Iran dalam ancamannya mengatakan akan mengaktifkan kembali mesin sentrifugal yang sebelumnya ditangguhkan dan meningkatkan pengayaan uranium menjadi 20 persen.

Keputusan Iran dapat menimbulkan pertanyaan serius tentang kelayakan kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA). Pasalnya, kesepakatan itu bertujuan untuk mengekang ambisi nuklir Teheran.

Selain itu, Kamalvindi mengonfirmasi bahwa pihaknya telah memperkaya uranium hingga kemurnian 4,5 persen, melampaui batas 3,67 persen yang ditentukan dalam JCPOA.

Dilansir Reuters, pernyataan itu menyusul pengumuman sepekan lalu yang menyatakan Iran telah menimbun lebih banyak uranium tingkat rendah yang diperkaya dari yang diizinkan berdasarkan JCPOA.

Iran mengatakan, dalam 60 hari, mereka akan mengambil langkah ketiga untuk melanggar JCPOA. Namun, sejauh ini Teheran belum mengumumkan secara detail.

“Ada opsi pengayaan hingga 20 persen,” kata Kamalvandi.

Ancaman ini dilancarkan Teheran untuk memberi tekanan baru kepada negara-negara Eropa, yang bersikeras agar Iran mematuhi JCPOA.

AS telah menjatuhkan sanksi atas Teheran, menghilangkan salah satu manfaat yang seharusnya diterima Iran sebagai imbalan pengekangan program nuklirnya.

Memperkaya uranium hingga kemurnian 20 persen akan menjadi langkah dramatis, karena itu adalah level pengayaan yang dicapai Iran sebelum JCPOA diberlakukan.

Level itu dianggap sebagai tahap penting untuk mendapatkan 90 persen uranium fisil murni yang diperlukan untuk membuat bom.

Salah satu pencapaian utama dari JCPOA adalah komitmen Iran untuk membongkar mesin sentrifugal IR-2M yang digunakan untuk memurnikan uranium. Iran memiliki 1.000 mesin sejenis yang terpasang di situs pengayaan Natanz.

Berdasarkan JCPOA, Iran hanya diperbolehkan mengoperasikan maksimal dua mesin untuk pengujian mekanis.

Persoalan nuklir hanyalah satu dari sejumlah aspek konfrontasi antara Washington dan Teheran.

Iran telah mengancam untuk memicu konflik sejak AS memperketat sanksi pada awal Mei.

Pada Juni, Donald Trump memerintahkan serangan udara terhadap Iran dan segera membatalkannya beberapa menit sebelum terjadi.

Sejumlah sekutu Washington memperingatkan bahwa kesalahan tidak disengaja kedua pihak dapat menyebabkan perang. []

International
Comments (0)
Add Comment