Jakarta— Dalam satu tahun terakhir, PT BPR Modern Express dapat menunjukkan pertumbuhan yang cukup siginifikan, kendati ekonomi nasional berada dalam bayang-bayang ketidakpastian.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di laman OJK, sepanjang 2023 BPR Modern Express sukses mencetak kanaikan laba (anaudited) menjadi Rp254,07 miliar, naik 104,35% dari tahun sebelumnya Rp124,33 miliar.
Terkereknya laba didongkrak dari tumbuhnya sisi intermediasi di mana penyaluran kredit sebesar 141,24% yakni sebesar Rp6,20 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp2,07 triliun.
Kemudian, pendapatan bunga merangkak naik Rp930,33 juta diikuti pendapatan lainnya sebesar Rp131,93 juta. Sementara beban operasional juga naik Rp751,50 juta dari yang sebelumnya Rp237,40 juta.
Di sisi himpunan dana pihak ketiga (DPK), bank mencatatkan kenaikan pada tabungan menjadi Rp441,44 miliar dari posisi yang sama tahun lalu yang hanya Rp171,71 miliar.
Demikian halnya dengan deposito yang terpantau meolonjak hingga Rp2,82 triliun, dari tahun lalu yang hanya Rp1 triliun.
Dengan pertumbuhan yang terjadi di segala lini, nilai total aset BPR Modern Express turut melonjak tajam sebesar 187,24% atau menjadi Rp6,98 triliun, dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp2,43 triliun.
Bank BPR Modern Express hasil penggabungan memiliki total jaringan sebanyak 65 Kantor yang tersebar di 15 Provinsi di Indonesia. (*) Ranu Arasyki Lubis