Jakarta— Melewati paruh kedua tahun ini, BPR Universal kembali menyandang gelar sebagai bank berpredikat terbaik di ajang 28th Infobank Awards 2023 yang dilangksungkan di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Jumat (25/8/2023).
Bank yang dinakhodai Petrus Canisius Soriton ini berhasil memboyong sejumlah penghargaan, yakni BPR Universal Karya Mandiri Riau – Pelalawa
memperoleh Golden Award dengan predikat “Sangat Bagus” selama 5 tahun di kategori aset Rp50- Rp100 miliar, BPR Universal – Kota Tangerang Selatan
meraih predikat “Sangat Bagus” di kategori aset Rp1 triliun ke atas, BPR Universal Kalbar – Kota Pontianak meraih predikat “Sangat Bagus” di kategori Rp100- Rp250 miliar.
Kesuksesan BPR Universal ini bukan datang dengan sendirinya. Korporasi terus berupaya mengedepankan teknologi digital dalam meningkatkan layanannya. Salah satunya dengan aplikasi Universal Mobile yang akan diluncurkan awal Mei mendatang.
Dalam beberapa tahun terakhir, BPR Universal mengedepankan pengembangan teknologi digital yang lebih maju, efisien, dan memberikan nilai tambah bagi nasabah.
Universal BPR resmi memperoleh izin mobile banking dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan telah meluruncurkan aplikasi Universal Mobile di Mei tahun ini.
Aplikasi tersebut akan memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi keuangan, seperti transfer antarbank, cek deposito secara real-time, dan masih banyak lagi.
BPR Universal merupakan lembaga keuangan yang didirikan sejak 2003 oleh Kaman Siboro dan Stephen Satyahadi. Beliau yang berperan dalam menghimpun DPK dalam bentuk deposito maupun tabungan yang kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman. Universal BPR terdaftar dan diawasi oleh OJK dan merupakan peserta penjaminan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS).
Di waktu yang sama, Eko meminta industri perbankan untuk tetap waspada dengan ekonomi global yang masih fluktuatif, baik akibat perang Rusia versus Ukraina yang belum diketahui kapan akan berakhir, maupun ancaman krisis pangan di belahan Eropa ketika badai inflasi belum juga mereda. Apalagi, program restrukturisasi kredit industri perbankan nasional akan berakhir pada Maret 2024.
Kata dia, industri perbankan nasional berhasil mengukir kerja terbaiknya, antara lain dengan raihan laba besar. Meski begitu, perbankan nasional harus tetap waspada dengan memperkuat kuda-kuda untuk menghadapi perkembangan ekonomi yang tidak selalu kondusif.
“Sebagai industri padat modal (capital intensive), penguatan permodalan selalu dibutuhkan, baik untuk menahan guncangan di saat krisis maupun kebutuhan modal untuk meningkatkan basis usaha di masa booming,” saran Eko.
Sebelum pemberian penghargaan Infobank Award 2023, digelar acara Infobank Banking Mastery Forum 2023 dengan tema “Finding Your Bank’s Purpose: Penguatan dan Pengembangan Sektor Perbankan”, dengan narasumber Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dan Dewan Pakar Infobank Ignasius Jonan.
Biro Riset Infobank (birI) melakukan rating terhadap 106 bank umum di KBMI 1, 2, 3, dan 4 berdasarkan kinerja keuangan tahun 2021 dan 2022. Kriteria penilaian yang digunakan Biro Riset Infobank hampir sama dengan kriteria yang digunakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bahkan lebih berat.
Penilaian kesehatan bank versi regulator mengacu pada profil risiko, Good Corporate Governance (GCG), rentabilitas, dan permodalan. Sedangkan, Biro Riset Infobank menambah beberapa kriteria, seperti efisiensi dan pertumbuhan.
“Tahun ini Biro Riset Infobank mengikutsertakan 106 bank umum untuk di-rating.Namun, setelah data terkumpul, hanya didapat 97 bank yang memenuhi syarat, baik dari kelengkapan data maupun skor minimal 51%,” ungkap Eko.
Rangkaian acara ini terselenggara berkat dukungan para sponsor antara lain, Bank Kalteng, 6ESTATES, Alibaba Cloud, PaninBank, Bank Sulteng, BSI, Bank of China, Bank Mandiri, BPR Modern Express, BPR Universal, Bank BTN, Bank BJB Syariah, Bank Sulselbar, Rintis Sejahtera (ATM PRIMA).
Kemudian, Bank Jatim, Bank Kalsel, Bank Sultra, Veda Praxis, Bank BJB, Bank DKI, Bank BPD DIY, Bank Nagari, Bank Mestika, BCA, Bank UMKM Jatim, Bank BPD Bali, Bank Aceh, Bank Danamon, Bank Mandiri Taspen, Bank NTB Syariah, Bank Sumselbabel, Bank EKA, Bank Kalbar, Bank Sumut, BPR Delta Artha, Bank BTPN, BCA Syariah, Bank Jateng, Bank CIMB Niaga, Bank Lampung, Bank Bapas 69, MUFG, dan Bank Ganesha. (*) RAL