Jakarta— Partai Demokrat di Amerika Serikat berduka: salah satu kader mereka di DPR Negara Bagian Minnesota ditembak mati oleh seorang sipil yang menyamar sebagai anggota polisi.
Adalah Melissa Hortman, anggota Fraksi Partai Demokrat yang ditembak mati, bersama suaminya pada Sabtu (14/6) waktu setempat dalam serangan yang diduga sebagai aksi pembunuhan bermotif politik.
Selain pasangan politisi itu, pelaku juga melukai seorang senator negara bagian lainnya, John Hoffman, serta istrinya, makanya Gubernur Minnesota Tim Walz menyebut insiden ini sebagai “tindakan kekerasan politik yang ditargetkan.”
Pihak kepolisian dan FBI langsung memburu tersangka yang diketahui bernama Vance Luther Boelter (57), yang melarikan diri dengan berjalan kaki setelah melepaskan tembakan ke arah polisi dan meninggalkan kendaraan berisi dokumen penting.
Incar 70 Target Lain
Kepala Biro Investigasi Kriminal Minnesota (BCA), Drew Evans, mengungkapkan, kendaraan pelaku yang menyerupai mobil polisi berisi “manifesto” serta daftar lebih dari 70 nama.
“Termasuk penyedia layanan aborsi dan pejabat publik dari Minnesota maupun negara bagian lain,” ungkap Evans dalam konferensi pers, Minggu (15/6).
Menurut laporan CNN , daftar tersebut memuat nama-nama para pejabat Partai Demokrat, seperti Gubernur Tim Walz, Anggota DPR Ilhan Omar, Senator Tina Smith, dan Jaksa Agung Minnesota Keith Ellison.
Evans menyebut Boelter sebagai orang yang “bersenjata dan berbahaya”, serta diyakini masih berada di wilayah Minneapolis-St. Paul.
“Masih terlalu dini untuk menentukan motif pasti, namun indikasi yang kami temukan mengarah pada kekerasan bermotif politik,” jelasnya, dilansir Reuters.
Terkait No King Anti-Trump?
Vance Luther Boelter ditengarai memiliki keterkaitan dengan organisasi keagamaan radikal dan mengklaim dirinya sebagai pakar keamanan dengan pengalaman di Jalur Gaza dan Afrika.
Pihak kepolisian masih menelusuri semua jejak digital dan koneksi pelaku, termasuk kemungkinan keterkaitan dengan gerakan “No Kings” yang melakukan protes nasional terhadap kebijakan mantan Presiden Donald Trump.
Namun, Kepala Patroli Negara Bagian Minnesota, Kolonel Christina Bogojevic, menegaskan bahwa pelaku tidak memiliki kaitan langsung dengan unjuk rasa tersebut.
Aksi Pembunuhan Marathon
Gubernur Walz mengungkapkan, penyerang pertama kali menyatroni rumah Senator John Hoffman di Champlin sekitar pukul 02.00 dini hari.
Hoffman dan istrinya ditembak beberapa kali dan kini sedang menjalani perawatan pascaoperasi.
Beberapa jam kemudian, pelaku melanjutkan aksinya ke rumah Hortman dan suaminya, Mark, di Brooklyn Park, hanya sekitar delapan kilometer dari lokasi pertama.
Polisi yang tiba di lokasi melihat seseorang yang mengenakan seragam polisi lengkap – rompi, taser, lencana – keluar dari rumah korban dan langsung menembaki petugas.
Pelaku sempat terlibat baku tembak dan melarikan diri ke dalam rumah sebelum akhirnya kabur meninggalkan tempat kejadian. (DW)