Jakarta – Bank pembangunan daerah (BPD) memiliki peran sebagai agen pembangunan daerah. Karenanya, kehadiran BPD harus dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat teurtama yang ada di daerahnya. Hal ini yang juga menjadi concern dari PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel).
Direktur Operasional Bank Sumsel Babel, Oktiandi mengatakan sebagai upaya memberikan pelayanan yang lebih luas, Bank Sumsel Babel mengoptimalkan layanan perbankan melalui digitalisasi. Tidak hanya itu, untuk menjangkau masyarakat di daerah pelosok, Bank Sumsel Babel juga memiliki agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) dan layanan mobil kas dan ATM Keliling.
“Dari 17 kabupaten/kota yang ada di Sumsel bahkan di tingkat kecamatan ada outlet kita. Termasuk agen Laku Pandai,” ujar Oktiandi di sela-sela acara 19th Infobank Banking Service Excellence Award 2022 yang diselenggarakan Infobank di The Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, 30 Juni 2022.
Oktiandi menambahkan, untuk sejumlah daerah yang belum terjangkau kantor cabang dan masih memilki keterbatasan infrastruktur jaringan internet, Bank Sumsel Babel hadir melalui mobil kas dan ATM keliling. Harapannya, layanan ini dapat memudahkan masyarakat dalam menikmati kayanan Bank Sumsel Babel tanpa perlu ke kantor cabang. Per kuartal 1 2022, terdapat 26 unit kantor kas keliling yang tersebar di 4 kota dan 15 kabupaten.
“Mobil kas keliling itu kita kerja sama dengan Kepala Desa. Kita umumkan misalnya Bank Sumsel Babel hadir tiga kali seminggu dari jam sekian sampai jam sekian,” ungkapnya.
Transaksi di mobil kas keliling ini juga menjadi evaluasi bagi Bank. Jika transaksinya bagus, maka tidak menutup kemungkinan Bank Sumsel Babel akan membuka agen Laku Pandai di daerah tersebut atau bahkan kantor cabang.
“Dari situ juga menjadi bahan evaluasi kita. Dari hari ke hari, minggu ke mingggu, banyak tidak orang buka tabungan, banyak tidak orang setor? Itu menjadi data base kita menilai layak tidak buat kantor. Tapi kalau punya sinyal kuat kita buka dengan agen (Laku Pandai),” jelas Oktiandi.
Di satu sisi, bank yang dipimpin oleh Achmad Syamsudin selaku direktur utama ini juga terus membangun layanan berbasis digital. Jelang akhir April lalu, perusahaan merilis fitur baru untuk layanan mobile banking, yaitu customer on boarding (COB). Layanan ini memudahkan nasabah dalam melakukan regristrasi dan pembukaan rekening karena dapat langsung dilakukan melalui smartphone.
Lebih jauh, untuk lebih mengoptimalkan interoperabilitas layanan, Bank Sumsel Babel juga akan mengimplementasikan virtual account system yang dapat memudahkan mekanisme pembayaran baik billing system yang dikelola oleh Bank Sumsel Babel maupun billing system yang dikelola oleh pihak eksternal, karena dengan virtual account pembayaran dapat dilakukan pada kanal seluruh perusahaan jasa sistem pembayaran baik perbankan maupun nonperbankan.
Bank Sumsel Babel juga mencatat terjadinya kenaikan transaksi nasabah melalui channel digital. Misalnya transaksi mobile banking sebesar 85,14% yang diikuiti dengan peningkatan signifikan pada transaksi QRIS via mobile banking dari 3.613 transaksi di 2020 menjadi 278.157 transaksi di 2021.
Sementara untuk jumlah agen Laku Pandai, per kuartal 1 2022, realisasi jumlah agen Laku Pandai ‘BSBLur’ sebanyak 2.056 agen yang tersebar di 14 Kabupaten dan 4 Kota di Sumatera Selatan serta di 6 Kabupaten dan 1 Kota di Kepulauan Bangka Belitung. Secara year to date, terdapat peningkatan sebesar 26,06% dari posisi Desember 2021 (1.631 agen). Tahun ini diharapkan jumlah agen BSBLur dapat tumbuh 41,32% menjadi 2.305 agen pada posisi akhir 2022.
Penulis: Dicky F.