Jakarta— PT Bank IBK Indonesia Tbk (IBK Indonesia) bekerja sama dengan PT Krakatau Posco untuk menyediakan pembiayaan kepada penyedia rantai pasok (supplier) melalui program “Growth Together Partnership Loan Program for Steel Industries”.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MOU) antara Direktur Utama IBK Indonesia Cha Jae Young dan Direktur Produksi Krakatau Posco Lee Sang Ho yang berlangsung di Hotel Ritz Carlton Jakarta, Kamis, (8/6/2023).
Direktur Utama IBK Indonesia Cha Jae Young mengungkapkan, pembiayaan tersebut merupakan kredit dengan bunga rendah kepada mitra supplier Krakatau Posco.
Ia menyatakan, IBK Indonesia akan memberikan kucuran kredit senilai US$10 juta atau setara Rp148,85 miliar (Kurs: Rp14.885) kepada mitra supplier yang telah direkomendasikan Krakatau Posco.
Adapun, IBK Indonesia akan memberikan keringanan bunga hingga 4% untuk pinjaman dalam rupiah dan keringanan bunga hingga maksimal 3% untuk pinjaman dalam mata uang dolar Amerika Serikat.
“Growth together partnership loan merupakan program pinjaman representatif Bank IBK untuk memberikan win-win solution bagi Indonesia. Ini adalah program di mana perusahaan menempatkan deposit di bank dengan bunga rendah. Kemudian bank menggunakan dana tersebut untuk memberikan kredit bunga rendah kepada UKM dan mitra perusahaan tersebut,” ujarnya dalam acara penandatangan MoU dengan Krakatau Posco, Kamis (8/6/2023).
Cha Jae Young mengatakan, growth together partnership agreement dengan Krakatau Posco tersebut merupakan perjanjian pertama yang ditandatangani IBK di luar Korea.
Sebelumnya, IBK Korea sudah menandatangani growth together partnership agreement dengan 211 perusahan besar dan institusi dengan total jumlah kredit 9 triliun won atau ekuivalen Rp100 triliun.
Berangkat dari itu, ia berharap kerja sama ini dapat menjadi peluang untuk memperkuat ekosistem industri besi baja Indonesia.
“IBK Indonesia akan terus berusaha mendukung industri besi baja Indonesia melalui pengembangan perjanjian dengan lebih banyak lagi perusahaan besar. Kami juga akan mencoba mengembalikan banyak manfaat kepada UKM-UKM di sektor lain,” sambungnya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Produksi Krakatau Posco Lee Sang Ho mengatakan, program kredit tersebut bertujuan membantu para mitra Krakatau Posco untuk meningkatkan kondisi finansialnya dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Menurutnya, di lingkungan keuangan Indonesia yang didominasi oleh pinjaman hipotek, pinjaman produk berbunga rendah akan menjadi landasan penting untuk membawa perubahan di pasar keuangan Indonesia.
“Growth together partnership loan program for steel industry ini memberikan dukungan pinjaman berbunga rendah kepada para mitra dan membantu memperkuat kemampuan operasional dan manajemen perusahaan.
Melalui ini situasi keuangan akan lebih membaik dan kita akan tumbuh dan berkembang bersama di fase kedua Krakatau Posco,” jelas Lee Sang Ho.
Di sisi lain, Lee Sang Ho menjelaskan, Krakatau Posco telah memproduksi sekitar 3 juta ton baja berkualitas tinggi setiap tahunnya sejak mulai beroperasi.
Produk baja itu dipasok ke berbagai industri, seperti infrastruktur, energi, permesinan, hingga menyentuh industri hilir di Indonesia.
Selain itu, lanjutnya, untuk mewujudkan visi pemerintah Indonesia dalam menciptakan klaster 10 juta ton baja di Cilegon, Krakatau Posco akan menginvestasikan sekitar US$4 miliar di tahap kedua tahun ini.
Hal ini dimaksudkan untuk memperluas kapasitas produksi dan membangun fasilitas produksi bernilai tambah tinggi. Lee Sang Ho menyatakan akan menjadikan Krakatau Posco sebagai satu-satunya pabrik baja terintegrasi di kawasan ASEAN yang mampu memproduksi baja bermutu tinggi seperti baja otomotif.
“Dengan demikian tahun ini akan menjadi tahun pertama Krakatau Posco melakukan lompatan ke depan. Dan kami akan membangun inisiatif baru melalui kesepakatan hari ini melalui konsistensi dan pertumbuhan bisnis baja yang saling menguntungkan dengan IBK Indonesia,” pungkas Lee Sang Ho. (*) RAL