Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengendus ada modus “pergantian pemain” dalam kasus korupsi sertifikasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker).
Jika kecurigaan KPK terbukti, berarti ada “pemain lama” yang bakal terseret juga. Makanya, KPK membuka peluang memerika mantan Menaker Ida Fauziyah dan Menaker Yassierli.
“Kita melihat apakah ini hanya pergantian pemain? Ini yang sedang kita dalami. Sebelum 2019 bukan IBM (Irvian Bobby Mahendro, Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3),” ujar Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu kepada wartawan di Jakarta, Selasa (26/8).
KPK akan mendalami kasus yang menjerat Wamenaker Immanuel Ebenezer (Noel) dan para pejabat yang mengurus sertifikasi K3 di Kemenaker. “Apakah yang tahun sebelumnya tidak ada? Itu sedang kami dalami,” ujar Asep.
Berdasarkan laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), KPK memperoleh informasi lonjakan uang tak wajar pada rekening IBM. Tapi, itu baru terjadi mulai tahun 2019.
“Kita baru trace-nya atas nama IBM ini. IBM, kita lihat mulai ada peningkatan pendapatannya, kemudian juga aliran dana yang masuk, dan lain-lain,” ujar Asep.
IBM menyimpan duit hasil korupsinya di tiga rekening penampungan: 1. Atas nama saudaranya, 2. Atas nama stafnya, dan 3. Atas nama orang lain yang dia beli rekeningnya.
Uang dari IBM ini salah satunya mengalir ke Noel dan beberapa pihak. KPK curiga, ada pemain lama sebelum era Noel berkuasa di Kemenaker.
“Kenapa kami meyakini ada praktik ini sebelumnya? Karena di tahun 2024 atau awal 2025 ada pergantian (pemain),” ungkap Asep.
Itulah mengapa KPK membuka peluang memeriksa Menaker Yassierli dan mantan Menaker Ida Fauziyah.
“Terkait Menteri Ketenagakerjaan saudara IF dan Y ini, tentunya kita lihat dulu, sekarang sedang diperdalam,” kata Asep.
KPK saat ini tengah menelusuri aliran dana yang diduga mengalir ke sejumlah pejabat Kemenaker sejak 2019 hingga 2025. Bikin degdegan pejabat dan mantan pejabat Kemenaker aja nih KPK! DW