Hiperinflasi Semakin Parah, Warga Venezuela Barter BBM dengan Rokok

THE ASIAN POST, JAKARTA – Hiperinflasi yang semakin parah menyebabkan masyarakat Venezuela mulai bertransaksi dengan sistem barter. Sistem tukar menukar barang ini mulai digunakan karena mata uang Venezuela semakin tak bernilai. BBM pun menjadi salah satu komoditas yang diperdagangkan dengan cara barter. Warga Venezuela harus membeli BBM dengan rokok atau barang lainnya.

Dikutip dari New York Times (28/10), para pengemudi kendaraan di Venezuela tak lagi membawa uang tunai di dompet mereka untuk membeli bensin. Melainkan, mereka membawa barang apa pun yang sekiranya diterima pom bensin, seperti sekantong beras, minyak goreng, bahkan rokok. Harga bensin menjadi sangat murah sekali sampai-sampai petugas pom bensin tidak tahu harganya.

“Anda bisa bayar dengan rokok, bukan rahasia bagi siapa pun bahwa mata uang Bolivar tidak ada artinya,” ujar Orlando Molinda, salah satu pengendara yang mengisi bensin, Senin (28/10).

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan hiperinflasi dalam perekonomian Venezuela mencapai 200.000 persen tahun ini. IMF menjelaskan, “hiperinflasi diperkirakan akan memburuk dengan cepat yang dipicu oleh pembiayaan moneter dari defisit fiskal yang besar dan hilangnya rasa percaya pada mata uang negara itu.” Menurut PBB, sebanyak 2,3 juta warga Venezuela sudah meninggalkan negara itu sejak 2014 saat krisis ekonomi dimulai.

Sebelumnya, Venezuela memang menjadi negara kaya dengan harga BBM termurah. Venezuela merupakan salah satu negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia mencapai 302,2 miliar barel dan cukup hingga 200 tahun ke depan menurut Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC).

Namun, anjloknya harga minyak dunia mulai berpengaruh pada kondisi perekonomian Venezuela. Selain itu, dua dekade korupsi dan kesalahan pengelolaan ekonomi secara umum semakin memperparah kondisi ekonomi Venezuela yang sudah terpuruk. (Evan Yulian Philaret)

Hiperinflasi VenezuelaInternational
Comments (0)
Add Comment