Jakarta— Kebocoran Data daftar pemilih tetap (DPT) yang diperjualbelikan di forum daring menimbulkan polemik di masyarakat.
Tidak main-main, data pribadi yang bocor ini bahkan mencapai 252 juta data DPT yang diklaim berasal dari situs web KPU.
Semua data yang diunggah oleh akun anonim Jimbo tersebut tak hanya nama lengkap, tapi juga NIK, Nomor KK, jenis kelamin, dan sebagainya.
Merespons kejadian ini, Juru Bicara BSSN Ariandi Putra mengatakan bahwa BSSN sudah melakukan komunikasi dan koordinasi kepada pihak KPU terkait upaya investigasi berkenaan dengan dugaan yang dialami.
“Dalam penanganan insiden siber yang terjadi di KPU, BSSN sedang melakukan analisis dan forensik digital dari sisi aplikasi dan server untuk mengetahui root couse dari insiden siber yang terjadi,” ujarnya, dikutip dari keterangan resmi yang diterima Asian Post.
BSSN berjanji akan terus berkoordinasi dengan KPU dan siap memberikan asistensi serta rekomendasi peningkatan keamanan terhadap sistem informasi KPU.
“Hasil investigasi serta perkembangan tindak lanjut dari dugaan insiden kebocoran data akan disampaikan langsung oleh KPU selaku penyelenggara sistem elektronik,” dikutip dari keterangan resmi.
Seperti diketahui, ratusan juta data KPU bocor dan diperjual belikan oleh akun bernama Jimbo di Breachforum. Akun Jimbo menjual data pemilih tetap itu senilai US$74 ribu atau setara Rp1,14 miliar (kurs:15.526).
Akun anonim ini membagikan 500 sample data. Ia juga mengunggah beberapa tangkapan layar dari website Cek DPT online milik KPU sebagai verifikasi data.