Hasil Penelitian UGM: Kematian Petugas KPPS Kejadian Alamiah

THE ASIAN POST, JAKARTA – Tim peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mengatakan, kematian ataupun sakitnya para para petugas Pemilu 2019 merupakan kejadian alamiah.

Penelitian ini sekaligus menegaskan bahwa kejadian tersebut tidak ada kaitannya dengan dugaan kecurangan, tetapi karena disebabkan oleh beban kerja yang terlalu tinggi dan riwayat penyakit sebelumnya.

“Yang ingin digarisbawahi bahwa sakit dan kematian petugas KPPS itu tidak semua terkait dengan proses pencoblosan tanggal 17 April sehingga tidak ada alasan sama sekali untuk mengkaitkannya dengan kecurangan pemilu,” kata Koordinator Kajian Lintas Disiplin UGM, Abdul Gaffar Karim di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (26/6).

Peneliti dari Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM, Riris Andono Ahmad, menambahkan, seluruh petugas pemilu yang meninggal di Yogyakarta semua berjenis kelamin laki-laki dengan 80 persen memiliki riwayat penyakit kardiovaskular, dan tidak ditemukan indikasi kekerasan maupun kejadian tidak wajar.

Disebutkan, usia  rata-rata para korban yang meninggal itu rata-rata antara 46 hingga 67 tahun.

“Semua kasusnya adalah laki-laki. Kejadian tertinggi di Kabupaten Sleman. 80 persen mempunyai riwayat penyakit diabetes melitus, hipertensi, jantung, dan 90 persen adalah perokok,” ungkap Riris, seperti diberitakan Antara.

Diakui, salah satu tantangan dalam penyelenggaran pemilu serentak 2019 adalah sulitnya mendapatkan petugas pemilu yang memiliki kondisi kesehatan yang baik.

Karenanya, ia menyarankan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh bagi setiap calon petugas untuk menyelenggarakan Pemilu selanjutnya

Para peneliti UGM telah melakukan survei untuk mengkaji penyebab kesakitan dan kematian para petugas pemilu. Dalam survei yang menggunakan metode random sampling tersebut, UGM memilih 400 TPS dari 11.781 TPS di DIY untuk digunakan sebagai sampel. []

Petugas KPPS TewasPolitic
Comments (0)
Add Comment