Gawat! PM Francois Bayrou Dilengserkan, Prancis Kolaps

Jakarta – Eropa bergejolak: Prancis di ambang kolaps setelah Perdana Menteri (PM) Francois Bayrou resmi dilengserkan usai kalah telak dalam pemungutan suara mosi tidak percaya yang digelar parlemen, Senin (8/9).

Sebanyak 364 anggota parlemen memberi suara penolakan untuk Bayrou dan hanya 194 anggota yang mendukungnya. Padahal, setidaknya dia harus mendapat dukungan 280 suara.

Sebelum pemungutan suara, Bayrou mengatakan parlemen bisa saja menjatuhkan pemerintahan saat ini, tapi mereka tak punya kuasa menghapus realitas.

“Realitas akan tetap tak tertahankan: pengeluaran akan terus meningkat, dan beban utang, yang sudah tak tertahankan, akan semakin berat dan mahal,” ujar Bayrou seperti dikutip CNN, Selasa (9/9).

Lengsernya Bayrou membuat Prancis masuk dalam krisis politik baru, di saat meningkatnya tekanan ekonomi dan ketegangan geopolitik. Jurang kebangkrutan nyaris tak terhindarkan.

Krisis di Prancis dimulai saat partai pemerintah kalah telak dalam pemungutan suara parlemen pada Juji 2024 lalu. Hal ini membuat kekuatan parlemen pecah, sehingga PM sulit mendapatkan dukungan untuk meloloskan rancangan undang-undang dan anggaran tahunan.

Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelumnya menunjuk Michael Barnier sebagai PM pada September 2024 lalu, namun hanya dalam tiga bulan dia memutuskan mundur.

Bayrou kini menghadapi nasib sama. Beberapa partai, termasuk di kubu kanan dan kiri, terus menyerukan pemilihan presiden lebih awal. Namun, Macron menegaskan tidak akan mundur sebelum masa jabatannya berakhir pada 2027. DW

EropaFrancois BayrouPM Prancis lengserpolitik Eropapolitik PrancisPrancis
Comments (0)
Add Comment