Excellence! 30 Tahun Berkinerja Solid, Begini Strategi Bank Woori Saudara

Jakarta – Bank Woori Saudara (BWS) mendapatkan penghargaan bergengsi dari Majalah Infobank sebagai satu-satunya bank peraih penghargaan “The Royal Crown Champion 2025” karena berhasil berkinerja “Sangat Bagus” selama 30 tahun berturut-turut tanpa jeda.

Ada dua penghargaan yang diraih BWS, yakni sebagai “The Excellent Performance Bank in 30 Consecutive Years 1995 – 2024” dan “The Excellence Performance Bank KBMI II (Asset 50 Trilliun hingga di bawah 100 Trilliun).

Penghargaan diberikan langsung oleh Chairman Infobank Media Group Eko B. Supriyanto kepada Abdurachman Hadi, Direktur Konsumer BWS, pada ajang “Economic Mastrry Forum 2025” di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski Jakarta pada 29 Agustus 2025.

“BWS merupakan satu-satunya bank yang berhasil menjadi The Excellent Performance Bank Infobank Awards selama 30 Tahun berturut-turut,” ujar Eko saat memberikan Tropi The Royal Crown Champion kepada BWS.

Menurut Eko, pencapaian tersebut menjadi bukti atas konsistensi BWS dalam menjaga kinerja positif serta komitmen dalam memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah.

“Penghargaan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kinerja dan memperkuat kontribusi dalam mendukung inklusi serta literasi keuangan nasional. BWS berkomitmen untuk selalu memberikan layanan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan nasabah,” ujar Abdurachman Hadi usai menerima tropi.

TATA KELOLA RISIKO YANG BAIK

Menurut Aditya Prayoga, Research Analyst Phintraco Sekuritas, kinerja solid sebuah bank tidak hanya diukur dari profitabilitas, tetapi juga ditentukan oleh kemampuan dalam menerapkan tata kelola risiko yang bijak

“Dalam kondisi ekonomi seperti sekarang ini, bank dituntut mampu menciptakan nilai tambah untuk seluruh pemangku kepentingan seperti nasabah, investor hingga seluruh lapisan masyarakat. Manajemen risiko yang baik menjadi kunci utama yang penting saat ini,” ujar Adit kepada Infobank, Selasa (16/9).

Menurut Adit, dalam kondisi ekonomi seperti sekarang ini, faktor risiko yang dihadapi perbankan adalah terkait dengan pemburukan kualitas aset atau kredit. Meskipun rasio kredit macet perbankan nasional masih aman di kisaran 2,2% tetapi faktor ketidakpastian yang kuat dapat membayangi kualitas kredit.

“Pada akhirnya bank-bank yang sudah memupuk pencadangan atau front-loading dan antisipatif cenderung akan lebih ready dalam menghadapi tantangan yang ada. Pencadangan memang dicatat sebagai beban dan mengurangi profitabilitas. Namun pencadangan yang cukup akan menjadi bantalan yang baik ketika shock terjadi,” paparnya.

Terkait dengan pencadangan, memang banyak perbankan yang mulai meningkatkan pencadangan, termasuk BWS. Per Juni 2025, BWS mencatatkan rasio kredit macet atau NPL yang rendah dan terkendali di 2,4%.

Peningkatan pencadangan yang dilakukan BWS terlihat dari pos Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan yang melonjak 19% year on year menjadi Rp130,7 miliar. DW

Bank Woori SaudaraBWSkinerja
Comments (0)
Add Comment