Jakarta – Dalam memberikan layanan permodalan bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), Jamkrindo memiliki 6 modal kuat yang membuat perseroan mampu menjangkau UMKM dalam cakupan lebih luas dan banyak.
Suwarsito, Direktur Bisnis Jamkrindo mengatakan modal pertama, yakni Jamkrindo sudah berpengalaman sejak 51 tahun lalu dalam memberikan penjaminan kepada UMKM. “Kami juga selalu bergerak maju dalam memberikan pelayanan terbaik,” katanya pada webinar yang digelar oleh Infobank dengan tema Unlocking The Power of SMEs “Membangun Ekosistem dan Akses Keuangan Bagi UMKM”, Kamis, 6 Mei 2021.
Kedua, Jamkrindo memiliki pos keuangan yang kuat dengan pertumbuhan yang sehat. Tercatat, saat ini aset Jamkrindo mencapai Rp22,5 triliun dan ekuitasnya berada pada posisi Rp13,5 triliun. Pendapatannya pada 2020 lalu menyentuh Rp2,68 triliun dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 13,7%.
Lalu, modal yang ketiga adalah produk-produk yang inovatif.
Ketiga, Jamkrindo menyediakan layanan dan produk mulai dari program pemerintah, seperti PEN dan KUR hingga penjaminan produktif dan konsumtif. Keempat, perseroan memiliki berbagai akses mitra seperti Bank BUMN, Swasta, BPD, dan berbagai institusi non-bank lainnya.
Kemudian pada modal kelima, Jamkrindo menjamin teknologi informasi, tata kelola, serta manajemen risiko yang kuat dan adaptif terhadap perubahan. Untuk modal keenam dan terakhir, perseroan juga memiliki jaringan yang luas, meliputi 56 kantor cabang, 9 kantor wilayah, dan 16 kantor unit pelayanan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Sebagai informasi, Jamkrindo telah menjamin sebanyak 978 Ribu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam penjaminan kredit modal kerja (KMK) hingga April 2021. Program penjaminan KMK PEN melalui Jamkrindo ini juga sudah menyerap tenaga kerja sebanyak 1,1 juta orang dan jumlah plafon mencapai Rp15,14 miliar. (Ayu Utami)