INFOBANK Media Group bersama iSentia kembali menggelar acara Sharing from Visionary Leader dengan mengangkat tema Business Vision in Global Divergence, di Shangri-La Hotel, Jakarta, 20 Maret 2025.
Pembicara Tunggal yang diundang adalah Ridha DM Wirakusumah, Chief Executive Officer (CEO) Indonesia Invesment Authority (INA) dan dihadiri para peserta direktur utama, direktur, dan kepala divisi di Lembaga sektor jasa keuangan.
Menurut Eko B Supriyanto, Chairman Infobank Media Group, Ridha diundang karena berbagai ilmu atas pengalamannya dan jam terbangnya sebagai bankir selama lebih dari 30 tahun di 10 negara, serta telah berkiprah di berbagai bidang mulai dari investment banking, corporate banking, consumer banking, asuransi, restrukturisasi perusahaan hingga kepemimpinan dalam mengatasi krisis keuangan perusahaan.
Jejak profesional Ridha diantaranya sebagai CEO PermataBank, Head of Indonesia KKR & Co., CEO Bank Maybank Indonesia, CEO Asia Pasifik AIG Consumer Finance, CEO Asia Pasifik GE Capital Consumer Finance and Banking, CEO GE Capital Thailand, CEO GE Capital Indonesia, serta sebagai Head of Corporate Finance di Bankers Trust dan Head of Public Sector di Citibank Indonesia.
“Ridha Wirakusumah adalah salah satu dari sedikit eksekutif senior di Indonesia yang pengalamannya di bisnis jasa keuangan lengkap. Sebelum memimpin INA pada 2021, beliau sukses membalikkan kinerja PermataBank dari rugi Rp6,48 triliun pada 2016 menjadi untung dalam setahun memimpin,” ujar Eko B Supriyanto, Chairman Infobank Media Group yang menjadi host acara tersebut.
Menurut Ridha, Indonesia adalah negara dengan populasi terbesar di ASEAN yang menguasai market share hampir 40% produk domestic bruto (PDB) di regional.
“Namun, rasio export maupun foreign direct investment to GDP hanya 20%, jauh di bawah Singapore, Malaysia, Vietnam, bahkan Cambodia dan Laos. Karena latar belakang tersebut maka kemudian pemerintah mendirikan Indonesia Investment Authority pada tahun 2021, sebagai solusi inovatif yang diperlukan untuk membangun mitra investasi yang andal dan terpercaya bagi investor internasional dan domestik,” ujar peraih gelar Doktor di bidang Administrasi Bisnis dari City University Hong Kong dan MBA di bidang Finance and International Business dari Ohio University.
INA telah menggelontorkan modal lebih dari USD4 miliar bersama mitra investor global diantaranya Norfund, Abu Dhabi Investment Authority, APG Asset Management N.V. Global Infrastructure Partners, BlackRock, ADIA, Allianz Global Investor, DBJ, hingga DB Investment Partners. Sektor bisnis yang telah digarap antara lain infrastruktur, jalan tol, green energy dan blue economy, critical mineral, food and agriculture, hingga healthcare.
Menghadapi perubahan dan divergensi global, Ridha mengatakan bahwa dunia terus berubah dengan cara yang tidak dapat diprediksi.
“Tetapi kepemimpinan bukan tentang mengendalikan kekacauan, melainkan tentang melihat kekacauan itu, memahaminya, dan mengubahnya menjadi peluang,” ujarnya.
Menurut Ridha, kepemimpinan adalah sebuah perjalanan yang tidak pernah selesai sehingga ada beberapa hal yang harus dilakukan yaitu melihat ke dalam, memahami diri sendiri, beradaptasi, dan memiliki kejelasan. “Dan saat kita berada di the unscripted path, let’s go mad and make a different, dengan hard working and smart,” ujarnya. KM