Jakarta— Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Modern Express secara konsisten berhasil meggenjot penyaluran kredit memasuki pertengahan tahun ini.
Merujuk pada laporan keuangan BPR Modern Express yang dikutip Asian Post, sampai dengan semester I/2023, penyaluran kredit perseroan mengalami peningkatan yang sangat signifikan hingga 203% secara tahunan atau (year on year/yoy) atau menjadi Rp6,1 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,01 triliun.
Di periode yang sama, BPR Modern Express bisa meraup laba tahun berjalan mencapai Rp139,07 miliar, atau naik tajam sebesar 145% yoy dari periode yang sama tahun lalu Rp56,56 miliar.
Meroketnya kucuran kredit ini diiringi dengan tumbuhnya nilai aset sebesar 195% atau menjadi Rp6,73 triliun yoy, dari periode yang sama tahun lalu Senilai Rp2,28 triliun.
Kepercayaan masyarakat untuk menaruh uang di bank yang dinahkodai ini tampak semakin meningkat. Total dana pihak ketiga (DPK) yang dikumpulkan per berasal dari tabungan per Juni 2023 sebesar Rp434,99 miliar atau naik dari periode yang sama di 2021 yaitu Rp181,89 miliar. Sama halnya dengan deposito yang naik menjadi Rp2,9 triliun dari perioder Juni 2021 sebesar Rp912 miliar.
Berdasarkan rasio penting perusahaan, BPR Modern Express juga mencatatkan kinerja bottom line dengan tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) sebesar 7,86%
Sementara di sisi efisiensi, per Juni 2023, rasio Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) tercatat sebesar 68,84%.
Meski gencar dalam menyalurkan kredit, BPR Modern Express juga tetap menerapkan prinsip kehati-hatian sehingga kualitas kreditnya tetap baik. Hal itu dapat diamati dari terjaganya rasio kredit macet atau nonperforming loan (NPL) NPL neto sebesar 0,86%.
Korporasi sudah memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) BPR yang telah digariskan OJK yakni minimal sebesar 12% dari ATMR. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perusahaan, per Juni 2023 rasio KPMM sudah mencapai sebesar 16,50%. (*) RAL