Jakarta— Direktur Utama BRI Insurance Fankar Umran mengatakan, kontribusi asuransi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional hanya 0,47%, masih kalah dibanding sejumlah negara tetangga.
Menurutnya, pemicu rendagnya hal tersebut antara lain literasi dan inklusi asuransi yang sangat rendah, yakni hanya 31% dari total penduduk Indonesia.
Cukup jauh perbandingannya jika dibandingkan dengan literasi dan inklusi industri perbankan yang sudah mencapai 50%.
“Rendahnya literasi karena persepsi masyarakat terkait industri asuransi. Maka itu, perusahaan asuransi perlu mempelajari cara membangun persepsi yang baik,” ujar Fankar, beberapa waktu lalu.
Fankar menjelaskan, potensi bagi bisnis asuransi khususnya asuransi umum sangat besar, terutama peluang dalam memproteksi bisnis UMKM. Karena ekonomi Indonesia mayoritas ditopang oleh sektor ini, sekitar 99% pengusaha di Indonesia adalah UMKM dan UMKM menyumbang PDB 61%.
“Kontribusi besar UMKM, namun tetap perlu proteksi. Asuransi mikro hanya 17% di Indonesia, padahal hanya Rp50 ribu setahun,” terangnya. (*) Bagus Kasanjanu