Jakarta—PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menyabet dua penghargaan dalam acara “Top BUMN Awards 2022” yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia yang berlangsung di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, pada Selasa, (13/12/ 2022).
Penghargaan pertama, PNM ditetapkan sebagai penerima Apresiasi Bisnis Indonesia TOP BUMN Awards 2022 untuk kategori Korporasi. Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi juga menerima penghargaan “Most Admired CEO: Who has Successfully Transformed in Enriching Ultra Microcredit Rights System Bisnis Indonesia TOP BUMN Awards 2022” pada kategori Top CEO BUMN.
Arief menyebut, PNM akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui pembiayaan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Terlebih, kata dia, perkembangan UMKM di Indonesia dinilai cukup pesat. Maka tak heran UMKM menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Per 13 Desember 2022, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp163,33 triliun kepada nasabah PNM Mekaar. Angka tersebut telah disalurkan kepada 13,4 juta nasabah. Hal ini merupakan bentuk konsistensi PNM dalam mendukung perekonomian UMKM.
Arief menjelaskan, hingga kini PNM memiliki 4.213 kantor layanan untuk program PNM Mekaar dan 642 kantor layanan untuk PNM ULaMM. Kantor yang tersebar itu melayani pelaku usaha mikro kecil di 34 provinsi, 513 kabupaten/kota, dan 6.642 kecamatan.
“Terimakasih kepada keluarga besar Bisnis Indonesia yang telah lama menjadi mitra kami, mendukung kami menebarkan virus semangat untuk masyarakat. Terus mengaktualisasikan kemampuan produktifnya hingga pada hari ini kami sedang melayani 13,4 juta nasabah aktif pelaku usaha ultra mikro di seluruh Indonesia, penghargaan ini menjadi salah satu bentuk motivasi PNM untuk terus memberikan yang terbaik bagi Indonesia.” ucapnya.
Dia menambahkan, PNM bukan hanya memberikan akses pembiayaan kepada perempuan prasejahtera, melainkan turut melakukan pendampingan.
Untuk itu, PNM akan terus mendampingi para pelaku usaha ultra mikro, khususnya perempuan prasejahtera, dan berkontribusi mengoptimalkan pengentasan kemiskinan ekstrem di Indonesia. (*)
Editor: Ranu Arasyki