Jakarta – Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra dinobatkan sebagai salah satu TOP 100 CEO 2022 versi Infobank. Pencapaian ini tidak lepas dari peran Irfan dalam memimpin transformasi besar-besaran di Garuda Indonesia. Maskapai national flag carrier ini juga melakukan restrukturisasi secara masif, termasuk melalui PKPU. Kinerja keuangannya pun perlahan mulai membaik.
Per kuartal III-2022, Garuda Indonesia sudah berhasil membalikkan keadaan. Dari merugi selama beberapa tahun terakhir, maskapai pelat merah ini mulai mengantongi laba. Hal ini tidak lepas dari kenaikan pendapatan hingga 60,35% year on year (yoy) menjadi US$1,5 miliar, atau setara Rp23,6 triliun (kurs Rp15.734/US$). Pendapatan itu sudah jauh melampaui pencapaian pada periode yang sama pada 2021, yakni sebesar US$ 939 juta atau Rp14,77 triliun.
Pertumbuhan pendapatan ditopang pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 57,87%, pendapatan penerbangan tidak berjadwal yang tumbuh signifikan sebesar 171,88%, dan pendapatan lainnya sebesar 27,13%.
Memperbaiki performa bisnis Garuda Indonesia memang menjadi tugas utama Irfan ketika ditunjuk Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Dirut Garuda Indonesia pada awal 2020 lalu.
Pria kelahiran Jakarta, 24 Oktober 1964 ini juga pernah menjabat sebagai orang nomor satu di BUMN bidang telekomunikasi, yakni PT INTI pada 2012-2014. Setelah itu, alumnus Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) ini sempat mengemban tugas sebagai CEO PT Titan Mining Indonesia, lalu pindah ke ABM Investaama sebagai chief operating officer.
Selain itu, Irfan juga pernah menjadi President Director & CEO Reswara Minergi Hartama pada Mei 2017 hingga Desember 2017. Terakhir, Irfan juga merupakan CEO Singfox Indonesia, terhitung sejak Februari 2019.
Infobank TOP 100 CEO 2022 sendiri merupakan sebuah forum berisikan 100 pemimpin perusahaan terpilih dari lima sektor industri, yakni perbankan, asuransi jiwa, asuransi umum, multifinance, dan BUMN. Sejumlah kriteria yang menentukan para CEO masuk dalam jajaran Top 100 CEO 2022 versi Infobank ini, yaitu kinerja perusahaan yang dipimpin berdasarkan hasil rating sektoral dan predikat kinerja “sangat bagus” versi Infobank tahun 2022.
Selanjutnya dipertimbangkan pula size dari perusahaan yang dipimpin CEO tersebut. Faktor pencapaian dan prestasi tertentu dari CEO terpilih juga turut menentukan gelar ini. Kriteria lainnya adalah pengalaman, ketokohan, dan kontribusi CEO terpilih bagi industrinya. Dan yang terakhir tentunya pertimbangan Dewan Redaksi Infobank yang turut menjadi penentu. (*)
Penulis: Ari Astriawan