Dinilai Berpotensi Kembangkan Ekonomi RI, BKPM Dorong KDMP Berinvestasi ke Sektor Prioritas Ini

Jakarta – Kementerian Investasi dan Hilirisasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI menetapkan target realisasi investasi di 2025 sebesar Rp1.905,6 triliun. Dari total target realisasi investasi itu, 49,5 persen di antaranya atau Rp942,9 triliun telah terealisasi sepanjang semester I 2025.

Realisasi investasi di semester I 2025 ini naik 13,6 persen secara tahunan, dan telah menyerap 1.259.868 tenaga kerja Indonesia. Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal BKPM, Tirta Nugraha Mursitama menjelaskan sejumlah strategi yang akan ditempuh pihaknya untuk mencapai target realisasi investasi Rp1.905,6 triliun di 2025. Di antaranya yakni berkolaborasi dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP).

Tirta mengatakan, adanya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih akan sangat membantu pertumbuhan perekonomian Indonesia ke depan. Pihaknya akan melihat sektor-sektor usaha KDMP/KKMP apa yang akan cocok untuk masuk berinvestasi ke 9 sektor prioritas pemerintah.

“Kita sudah ada MoU terkait dengan pemberian izin berusaha koperasi. Nah, ada 80.000 koperasi, bidang usahanya macam-macam sekali. Kita berharap koperasi juga bisa masuk ke salah satu, atau beberapa dari 9 sektor strategis ini,” sebutnya dalam acara “Indonesia Economic Summit 2025: Sinergi Perbankan, BUMN, dan Swasta Untuk Mendukung Asta Cita Koperasi Desa Merah Putih” yang diadakan Infobank Media Group berkolaborasi dengan Kemenkop di Hotel Shangri La Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025.

Tirta mengatakan lebih lanjut, pihaknya tentunya akan memberikan kemudahan-kemudahan bagi usaha KDMP/KKMP yang ingin masuk ke sembilan sektor prioritas pemerintah.

Sembilan sektor prioritas itu antara lain energi baru terbarukan, industri hilirisasi, ketahanan pangan, semiconductor, ekonomi digital dan data center, industri manufaktur berorientasi ekspor, kesehatan, Ibu Kota Nusantara (IKN), serta pendidikan dan kejuruan.

“Kita sudah punya petanya (potensi investasi), jadi kalau bapak ibu di kalangan koperasi, maupun dari perbankan butuh, bisa datang ke BKPM,” ungkap Tirta.

Ia mencontohkan, untuk sektor hilirisasi saja, pemerintah Indonesia telah menyiapkan peta jalan hilirisasi investasi strategis untuk 28 komoditas di 8 sektor, mulai dari mineral batu bara, minyak dan gas bumi, perikanan kelautan, serta perkebunan dan kehutanan, dengan potensi nilai investasi USD618 miliar sampai tahun 2040.

Ia pun menyampaikan, di satu sisi, pihaknya tak bisa menerima semua investor yang ada. Para investor, termasuk koperasi, perlu mematuhi beberapa persyaratan yang dikeluarkan BKPM, seperti penerapan prinsip investasi hijau yang inklusif dan berkelanjutan.

“Koperasi bisa tidak nanti, ikut minerba atau migas? Oh bisa, tapi nanti ada persyaratan-persyaratannya. Tentu, kalau mungkin yang lebih quick way, ada perikanan, kelautan, perkebunan, atau kehutanan. Ini yang kita tunggu-tunggu,” beber Tirta.

Ke depan, pihaknya akan terus mendorong KDMP/KKMP untuk bisa masuk berinvestasi ke 15 komoditas prioritas sesuai RPJMN 2025-2029, yaitu nikel, copper, fossil fuel, natural gas, bausit, palm oil, kelapa, rumput laut, garam, ikan tuna, ikan tilapia, udang, timah, iron steel, dan pasir silika.

“Paling tidak 15 ini kita dorong, sehingga lebih fokus sebagai prioritas. Ini menjadi sinyal juga bagi perbankan dan BUMN bila memang mau berpartisipasi dalam pengembangan pertumbuhan ekonomi melalui 15 komoditas ini,” tukasnya. SW

BKPMhilirisasiInvestasiKDMPkoperasi
Comments (0)
Add Comment