Jakarta – Keamanan data pribadi di zaman digital seperti sekarang kerap kali menjadi sumber kekhawatiran para nasabah di sektor keuangan. Untuk itu, PT Artajasa Pembayaran Elektronis yang kerap dikenal dengan salah satu produknya yaitu ATM Bersama menjamin keamanan data nasabah ketika melakukan transaksi melalui layanannya.
Aulia Rinata, Head of Switching Business 1 Artajasa menyebut pihaknya sudah berizin resmi dan diawasi oleh Bank Indonesia. Selain itu, Artajasa juga diaudit dan memberikan laporan secara berkala kepada Bank Indonesia. Sehingga, data-data nasabah bisa dipastikan keamanannya.
“Aman dong. Selain diawasi oleh Bank Indonesia. Kita juga memiliki lisensi ISO 27001 untuk sistem keamanan data. Sehingga data-data nasabah pasti terenkripsi dan dijamin keamanannya,” jelas Aulia pada keterangannya yang disiarkan melalui kanal YouTube ATM Bersama Januari lalu.
Kemudian, ATM Bersama milik Artajasa juga menerapkan peraturan ketat jika nasabah mengalami kegagalan transaksi atau kendala lain seperti ATM tertelan. Kartu ATM nasabah yang tertelan di ATM bank lain ketika bertransaksi melalui ATM Bersama secara otomatis akan langsung digunting. Sehingga tidak terjadi penyalahgunaan kartu oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Sebagai informasi, jaringan ATM Bersama milik Artajasa per Desember 2020, sudah mencakup sebanyak 83 Bank, 5 BPR, 2 Institusi Non-Bank. Melalui jangkauan yang luas dan jaringan yang aman, nasabah akan semakin dimudahkan dalam melakukan transaksi. (*) Evan Yulian Philaret