Di Hari Pahlawan, Pengamat Dukung Hilirisasi Mineral untuk Kemajuan Industri Alutsista Nasional

Headlights:

  • Hilirisasi SDA adalah salah satu bentuk patriotisme baru di Hari Pahlawan zaman sekarang.
  • Indonesia memiliki SDA yang melimpah, seperti nikel, tembaga, dan aluminium, yang jika dikelola melalui hilirisasi yang terarah, dapat menjadi fondasi penting bagi penguatan alutsista nasional.
  • Dengan hilirisasi yang kuat di dalam negeri, daya tawar dan kapasitas strategis Indonesia semakin meningkat.

Jakarta – Setiap 10 November, bangsa Indonesia mengenang jasa para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Di era kontestasi geopolitik dan percepatan transformasi teknologi, semangat kepahlawanan kini menemukan makna baru.

Patriotisme tidak hanya tercermin dari keberanian di medan tempur, tetapi juga dari keberanian mengambil keputusan strategis demi memperkuat kedaulatan bangsa. Salah satunya melalui hilirisasi sumber daya alam (SDA) guna mendukung kemandirian pertahanan nasional, sebagaimana disampaikan Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi.

“Kemandirian pertahanan di Hari Pahlawan bisa dibaca sebagai kepahlawanan modern, ketika negara berani memanfaatkan sumber daya sendiri untuk menjaga keselamatan rakyat dan kedaulatan,” ujar Khairul secara tertulis, Rabu, 12 November 2025.

Khairul menjelaskan, Indonesia memiliki SDA yang melimpah, seperti nikel, tembaga, dan aluminium. Menurutnya, jika SDA tersebut dikelola melalui hilirisasi yang terarah, potensi tersebut dapat menjadi fondasi penting bagi penguatan alat utama sistem senjata (alutsista) nasional.

Dalam konteks ini, Fahmi menyoroti peran Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID). Sebagai konsolidator SDA strategis, ia optimis MIND ID mampu membangun ekosistem industri yang terintegrasi, transparan, dan berkelanjutan.

“Hilirisasi nikel, tembaga, dan aluminium menjadi kunci. Dari sini, lahir material penting untuk kapal, pesawat, amunisi, sensor, radar, kabel, hingga baterai dan kendaraan listrik militer,” beber Khairul.

Ia memandang bahwa langkah hilirisasi yang dijalankan MIND ID turut sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya cita kelima yang menekankan hilirisasi dan industrialisasi guna meningkatkan nilai tambah nasional.

“Dengan hilirisasi yang kuat di dalam negeri, daya tawar dan kapasitas strategis Indonesia semakin meningkat,” imbuhnya.

Khairul menambahkan jika industri alutsista nasional kini tengah bergerak di jalur yang tepat. PT Pindad, PT PAL Indonesia, PT Dirgantara Indonesia, PT LEN Industri, serta sejumlah perusahaan swasta mulai membangun ekosistem strategis yang solid.

“Dengan konsistensi komitmen anggaran, kepastian order jangka panjang, dan pendalaman teknologi, industri pertahanan kita semakin kuat dan mandiri,” pungkasnya. SW

aluminiumalutsistahilirisasiMIND IDnikeltembaga
Comments (0)
Add Comment